---

Kamis, 11 Agustus 2022 17:53 WIB

• Fiksi
• Topik Utama

Pengais yang Mengunci Tangan

Oleh Muhammad Faisal D Hilmi; Sayembara mengarang puisi 100 tahun Chairil Anwar

• Lomba Puisi Teroka Indonesiana
• chairil anwar

---

Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.

Baca Juga

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

1 hari lalu

Jangan Khawatirkan Aku

Doaku selalu untukmu terpanjat, bangkitlah dengan semangat, sungguh engkau pemilik tekad kuat.

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Fotosintesis

Panorama cerpen, imaji mengurai sel-sel otak agar tetap sehat walafiat. Tak ada pembaca tak ada seni susastra. Jelajah imajinasi.

Oleh: Wahyu Kurniawan

2 hari lalu

Gadis Bertawa Sutera

Serupa kunang bernyanyi dalam berkas cahaya. Indahkan renung, Mengajak naluri ke taman rindu yang tak bertuan

Oleh: Frank Jiib

3 hari lalu

Hilang Sudah Separuh Jiwaku

Puisi yang menggambarkan tentang kepergian seseorang yang begitu berarti dalam hidup. Seakan dunia ini sudah tidak menarik lagi untuk dijalani. Hanya ada kegelapan yang bertumpuk sehingga jalan di depan tidak dapat terlihat.

Oleh: Wahyu Kurniawan

3 hari lalu

Rindu, Hujan dan Sebaris Doa Untukmu

Hujan mengetuk-ngetuk atapmu, namun kau tak keluar. Tidak kah kau ingin melihat kerinduanku yang begitu mendalam?

Oleh: Wahyu Kurniawan

3 hari lalu

Hati ini Tetap Rumahmu

Tolong ajari aku seni melupakan sebagaimana Engkau pernah mengajariku seni mencintai.

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

3 hari lalu

Kehormatan Bagi Ululalbab

Mereka berhati bersih, berakal sehat lagi cerdas, maka Allah anugerahkan mereka kemampuan, untuk menggali pelajaran pada kitab-kitab.

Oleh: Maesa Mae

4 hari lalu

Setitik Sinar Menembus Kalbu

Setitik sinar menembus kalbu Alarm bangkitkan atma Melanjutkan tujuan hidup Yang belum terselesaikan

Oleh: Frank Jiib

4 hari lalu

Cinta yang Tak Sampai

Kali ini perasaanku mulai campur aduk antara senang dan takut karena akan bertemu dengan kedua orang tua Namira untuk pertama kalinya. Aku menarik napas panjang beberapa kali untuk sedikit meredakan ketegangan yang mulai aku rasakan, kemudian aku memencet bel yang ada di samping pintu.

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

5 hari lalu

Romantika Pengorbanan Cinta yang Agung

Engkau kelak bersama dengan, orang yang engkau cintai sepanjang hayat, dan kelak engkau dipersatukan dengannya, nanti di alam akhirat untuk selamanya.