x

Iklan

Okty Budiati

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Juli 2022

Rabu, 24 Agustus 2022 06:24 WIB

CCTV Mendadak Mati

Terlepas dari profil anatomi tubuh, tontonan sekilas lepas yang disiarkan dari gedung DPR juga menarik perhatian saya akan intonasi beraksen, individu per individu berbicara dengan gaya daerah masing-masing namun tetap menggunakan bahasa Indonesia. Sungguh sebuah pertunjukkan akbar di antara open mike on streaming news serta di suatu rapat DPR. Saya teringat pada sebuah catatan tentang Antropologi Kontemporer: Suatu Pengantar Kritis Mengenai Paradigma, karya Achmad Fedyani Saifuddin.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Menjelang istirahat makan siang untuk porsi panganan yang cukup besar dengan tontonan sekilas lepas memang cukup berfungsi menghalau penatnya pikiran. Hiburan tontonan sekilas lepas, selain mendengarkan siaran podcast teori-teori ilmu humaniora terkadang memang tidak utuh menghalau kegaduhan pikiran. Agustus pada tahun dua ribu dua puluh dua telah menjadi tontonan sekilas lepas yang menjadi jeda antara mengingat panggung opera dan panggung ketoprak. Namun, kompleksitas kasus yang memanas kini, bukanlah sesuatu yang menarik minat, khususnya, saya bukanlah bagian dari suatu institusi lembaga. Hanya saja, tentang postur tubuh, metabolisme, hingga femme posture discipline pada abad revolusi vogue/fashion menjadi drama epik perkembangan evolusi kesehatan anatomi tubuh secara fisik, pikiran, dan perasaan.

Dari balik layar empat belas inci dengan sensasi cemas pulsa tersedot, saya tertarik mengamati pada barikade kepolisian di setiap open mike on streaming news bahwa, bagaimana mereka erat menjaga ketahanan tubuh yang sehat saat torsonya serupa profil wayangan; torso bagong. Sayangnya, sosok pasangan/istri menyirat profil “perempuan yang indah, adalah perempuan berbadan langsing, serupa etalase the red carpet”. Bagaimana proses menjaga metabolisme tubuh di dunia mereka? Saya ingin memahami proses latihan tersebut berdampak pada latihan pertahanan serta perkembangan evolusi kesehatan anatomi tubuh secara fisik, pikiran, perasaan. Ini memang sangat berbeda, dengan latihan fisik penari, dalam hal ini, seni tari balet. Latihan yang merancang pembentukan total sejak kanak-kanak dan yang bukanlah dimulai sejak masa remaja, suatu proses melatih evolusi anatomi tubuh secara fisik, pikiran, perasaan. Tentunya, jika kebanyakan mereka berkeluarga dan memiliki anak, bagaimana menerapkan manfaat kesehatan tubuh kepada generasi penerus mereka secara langsung?

Pada korps untuk suatu metafora komposisi buah ara, mungkinkah; "melatih evolusi anatomi tubuh secara fisik, pikiran, perasaan sebagai kesadaran kognisi?"

Terlepas dari profil anatomi tubuh, tontonan sekilas lepas yang disiarkan dari gedung DPR juga menarik perhatian saya akan intonasi beraksen, individu per individu berbicara dengan gaya daerah masing-masing namun tetap menggunakan bahasa Indonesia. Sungguh sebuah pertunjukkan akbar di antara open mike on streaming news serta di suatu rapat DPR. Saya teringat pada sebuah catatan tentang Antropologi Kontemporer: Suatu Pengantar Kritis Mengenai Paradigma, karya Achmad Fedyani Saifuddin. Namun, kali ini, bukan hanya buku tersebut yang seakan layak dibedah kembali, tetapi, pentingnya untuk juga membaca catatan tentang Berpikir Jaringan karya Ruddy Agusyanto. Ya, keduanya telah tiada, ini hal kesedihan lain bagi saya personal, namun, untuk mengingat pernah ada mereka yang berpikir total untuk masa depan, ada baiknya, keduanya dikenang dengan baik.

Bagaimanapun, sesuatu yang bersifat menjelang dan beristirahat memang selalu menjadi tontonan sekilas lepas dalam sirkuit berpikiran. Hiburan beserta Corpus Augustus, sepertinya masih menjadi warisan tragis tentang epik Corpus Augustus melalui prosa serta mitologi. “One does not deceive oneself about the consequences of one’s acts; one deceives oneself about the ease with which one can live with those consequences.” [Ceasar Augustus]. Namun... “All these dismal things that are going on in the world, the isolation and the sickness and the governments and the pollution, it’s so frightful, over the whole world.” [Merce Cunningham]. Untuk suatu panggung opera, mungkin saja sesekali, kita mengintip anatomi tubuh Venus yang begitu dramatis keindahannya dalam pandemi.

Ikuti tulisan menarik Okty Budiati lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler