Apa yang kau pikirkan ketika berucap cinta?
Kau berkata begitu mudah
Seolah kau bilang kalau kau lapar dan ingin makan
Sementara masih ada yang belum kau selesaikan:
dia yang kau anggap "adik"
tapi ternyata kau punya rasa lebih,
dia yang hadir sekejap
tapi pesonanya selalu tinggal dalam ruang angan,
dia yang namanya pernah kau semogakan
tapi memilih "tidak" dan "maaf, kita berteman saja",
atau dia yang pernah dipersatukan oleh takdir
kemudian memilih jalan sendiri-sendiri
Ah, mengapa aku jadi menulis tentangmu?
Padahal aku sudah menutup buku
6 September 2022, menjelang siang
Ikuti tulisan menarik Luna Septalisa lainnya di sini.