x

Sumber foto : AP Photo/Mark Schiefelbein, File

Iklan

Teguh V. Andrew

Pengabar Berita Internasional. Dikurasi dan ditulis oleh Jurnalis Warga Teguh V. Andrew
Bergabung Sejak: 22 September 2022

Selasa, 27 September 2022 06:36 WIB

Negara-negara Barat Dorong PBB Bahas Kasus Pelanggaran HAM Minoritas Uighur

Amerika Serikat, Inggris, dan beberapa negara Barat lainnya mendorong PBB untuk melakukan pembahasan lebih lanjut terkait pelanggaran HAM yang sedang terjadi di China terhadap minoritas muslim Uighur.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Amerika Serikat, Inggris, dan beberapa negara Barat lainnya mendorong PBB untuk melakukan pembahasan lebih lanjut terkait pelanggaran HAM yang sedang terjadi di China terhadap minoritas muslim Uighur.

Usulan ini muncul lebih dari satu bulan setelah PBB mempublikasikan sebuah laporan yang menyatakan China melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang serius di Xinjiang. Seperti dilaporkan Reuters, jika usulan ini diterima, Dewan HAM PBB akan melakukan pembahasan lebih lanjut terkait temuan ini pada bulan Februari tahun depan.

Kekerasan yang dilakukan pemerintah China terhadap Uighur di Xinjiang telah didokumentasikan secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Kelompok minoritas muslim ini menjadi sasaran kerja paksa, sterilisasi, dan aborsi. Alasannya untuk mencegah penyebaran paham ekstremisme di negara itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah Amerika Serikat juga menuding Partai Komunis China telah melakukan genosida terhadap kelompok minoritas Uighur. Dokumen internal Partai Komunis China yang bocor pada Mei lalu mengungkap kenyataan yang suram ketika seorang pejabat tinggi partai mengeluarkan perintah untuk menembak kelompok Uighur yang mencoba lari pada 2017.

Seperti dikutip dari Foxnews, dokumen-dokumen  Partai Komunis China yang bocor itu terungkap ketika Komisaris Tinggi Dewan HAM PBB,  Michelle Bachelet memulai perjalanan pencarian fakta di Xinjiang.

Namun Bachelet sempat mendapatkan kritikan pedas karena menyetujui pembatasan ketat China terhadap kunjungannya ke Xinjiang. Hal ini memaksanya untuk tinggal dalam kelompok tertutup yang terdiri dari orang-orang yang telah disetujui oleh pemerintah China dalam misi pencarian fakta.

Bachelet akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya segera setelah kembali perjalanan di Xinjiang. Ia kemudian mempublikasikan laporannya pada Agustus lalu.  Segera setelah itu, duta besar China, Zhang Jun mengkritik laporan itu beberapa jam sebelum diterbitkan. Ia mengatakan Pemerintah Beijing sangat menentang laporan tersebut.

“Kami belum melihat laporan itu, tapi kami sepenuhnya menentang laporan seperti itu, kami tidak berpikir bahwa laporan itu akan menghasilkan sesuatu yang baik bagi semua pihak. Kami telah memberikan penjelasan kepada komisaris tinggi dan dalam beberapa kesempatan lain kami telah menyatakan dengan tegas bahwa menentang laporan itu”, kata Zhang.

 

Ikuti tulisan menarik Teguh V. Andrew lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler