x

ilustr: Her World

Iklan

Haekal Julianto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 April 2022

Sabtu, 29 Oktober 2022 06:44 WIB

Meninjau Romantisme dalam Novel Jingga dan Senja Karya Esti Kinasih

Novel bergenre percintaan yang mengaitkan sekolah sangat disukai anak muda dan juga menjadi awal mula minat baca di indonesia, Jingga dan Senja merupakan novel yang mengandung kisah romantis.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Novel Jingga dan Senja ditulis oleh Esti Kinasih, semula adalah seorang pegawai bank swasta, yang lalu tidak sengaja menemukan minatnya dalam menulis. Dia lahir di Jakarta, 9 September 1971, dan merupakan anak sulung dari tiga bersaudara.

Berawal dari hobinya sebagai seorang pecinta alam dia sering traveling dan mendaki gunung. Dia banyak menemukan inspirasi dalam menulis karyanya. Selain itu dia memiliki prinsip easy going, yaitu orang yang pandai dalam hal mengelola pembawaan perasaaan lingkungan sosial yang dihadapi. Esti sangat terobsesi untuk menaklukan puncak Himalaya.

Selain menulis dia juga mengelola perpustakaan pribadi di rumahnya. Dia telah menulis tujuh novel, yakni Fairish (2004), Cewek!!! (2005), Still… (2006), Dia, Tanpa Aku (2008), Jingga dan Senja (2010), Jingga dan Elegi (2011), dan Jingga untuk Matahari (2017).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Novel Jingga dan Senja menceritakan tentang seorang siswi yang baru masuk SMA yang bernama Jingga Matahari atau sering disapa Tari, identik mengenakan aksesoris dan menyukai warna oranye, dia merupakan gadis yang cantik, baik dan mempunyai pesona dalam karakter tersebut.

Berbanding terbalik dengan Matahari Senja yang kerap disapa Ari, dia merupakan pribadi yang keras. Ari merupakan kakak kelas Tari, awal mula mereka bertemu yakni dalam sebuah konflik antar sekolah, Ari dan Angga merupakan musuh bebuyutan dalam hal pribadi maupun dalam konflik antar sekolah, saat itu tari terjebak dalam sebuah konflik antara sekolah Ari dan Angga. Ari terlihat oleh Angga seperti menyukai Tari, itu merupakan kesempatan Angga dalam mengecoh Ari dengan memanfaatkan Tari sebagai umpan Angga dalam menjebak Ari.

Ari yang mempunyai rasa kepada Tari namun Ari tampak gengsi terhadap rasa yang dia miliki, semakin hari Angga semakin dekat dengan Tari, Ari mulai memiliki rasa yang ambisi untuk memiliki Tari sepenuhnya, seperti Ari memberi peraturan kepada Tari, namun Tari sangat geram dengan sikapnya. Ambisi Angga sudah mengudara dengan memegang tari sebagai umpan agar Ari dapat dia taklukan, namun Ari mempunyai sikap antara membela nama sekolahnya dan juga memperjuangkan serta membela Tari, Ari memiliki sifat yang romantis namun dia bersikeras menutupinya, tanpa kita sadari banyak sekali momen romantis yang terselip dalam novel ini.

Namun tiba-tiba dalam situasi yang mulai rumit muncul seorang pria yang sangat mirip dengan Ari dia adalah Ata alias “Matahari Jingga” kembaran Ari. Hal ini sangat membuat Tari terkejut. Mereke berpisah karena kedua orang tua mereka bercerai. Menurut Tari Ata sangan berbeda dengan Ari, meski fisik mereka sangat mirip namun sikap mereka jauh berbeda, Ata terlihat lebih kalem dari kembarannya yang brutal dan selalu membuat Tari tertekan, Tari lebih nyaman dengan Ata. Melalui Ata Tari mendapatkan informasi tentang Ari, Ata dan Tari selalu bertemu untuk berbagi cerita mengenai saudara kembarnya yang brutal itu. Hinga pada akhirnya perasaan itupun muncul antara Tari dan Ata, Ata menyukai Tari.

Aliran romantisme ini lebih memprioritaskan perasaan manusia yang mengandung amanat tersirat dan tersurat bagi pembaca. Sebagaimana menurut Putra (2016: 2) berpendapat bahwa aliran romantisme adalah suatu aliran seni yang lebih mengkhususkan pemahamannya kepada perasaan manusia sebagai unsur yang paling dominan. Sedangkan menurut Endraswara (2003: 33) berpendapat bahwa romantisme merupakan aliran yang menggunakan prinsip bahwa karya sastra merupakan cerminan kehidupan manusia yang berliku-liku dengan menggunakan bahasa yang indah sehingga dapat menyentuh emosi pembaca. Keindahan menjadi faktor utama dalam aliran romantisme.

Sebagaimana pada novel Jingga dan senja ini di dalamnya menceritakan kisah cinta antara Ari dan Tari dengan mengaitkan konflik yang bervariasi di sekolah, seperti menyisipkan konflik pertemanan hingga pengkhianatan dalam sebuah hubungan, Esti Kinasih membangun alur cerita yang tak biasa dengan menyelipkan unsur ketegangan dalam ceritanya.

Ditambah dengan misteriusnya sosok Ata yang ternyata Adalah Ari menjadikan ending dari cerita ini membuat pembaca terheran-heran dengan keterlibatan satu tokoh dalam dua peran ini, Tak dapat diragukan lagi. Kisah cinta Jingga dan Senja ini sangat mengandung romantisme yang sangat dalam. Keseruan kisah percintaan Ari dan Tari telah berhasil membuat cerita kisah novel Jingga dan Senja sangat menarik perhatian pembaca. Tak heran, karya sastra bergenre romantisme ini sangat populer di kalangan remaja.

Kelebihan yang terdapat dalam novel ini terdapat kata-kata yang kurang baik di kalangan sekolah dan Latar tempat yang kurang jelas membuat pembaca bingung. Untuk kelebihan dalam novel ini bahasa yang digunakan merupakan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti, Alurnya jelas, jalan ceritanya tidak membingungkan dan mudah dimengerti setiap kejadiannya, baik itu menggambarkan alur maju maupun ketika bagian flash back nya, Perwatakan pada kedua tokoh utama sangat berlawanan, membuat cerita semakin menarik.Dengan penggambaran emosi para tokoh yang menyertai cerita membuat para pembaca seperti ikut terbawa emosi cerita.

Ikuti tulisan menarik Haekal Julianto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB