Menyumbang Kebaikan dengan Hati, Ilmu dan Tulisan

Sabtu, 5 November 2022 10:00 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Idealnya orang yang memiliki ilmu atau pengalaman memberi sumbangan positif kepada masyarakat dengan menulis artikel dan buku. Sejatinya buku adalah tawaran solusi pada sebuah masalah spesifik.

Menyumbang Kebaikan dengan Hati, Ilmu dan Tulisan

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bambang Udoyono, penulis buku

 

A good head and a good heart are always a formidable combination. But if you add to that a literate tongue or pen, then you have something very special  (Nelson Mandela)

Otak yang cerdas dan hati yang baik adalah kombinasi yang hebat. Kalau anda tambahkan lisan dan tulisan yang fasih (berbobot), maka anda memiliki sesuatu yang istimewa.  Itulah terjemahan bebas quote dari Nelson Mandela, pahlawan kesetaraan ras dan mantan presiden Afrika Selatan.  Sungguh sebuah quote yang sangat spesial.  Quote yang memiliki kedalaman makna dan keindahan.

 

Indonesia sejatinya memiliki keunggulan.  Sangat sering kita menemui orang yang memiliki pikiran cerdas lalu diberi ilmu oleh Allah, kemudian  diberi karunia hati yang sehat dan bersih.  Mereka ada di mana mana. Mereka itu ibarat pilar bangsa.   Mereka sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. 

 

Sesungguhnya mereka yang diberi ilmu itu memiliki kewajiban mengamalkan ilmunya.  Banyak cara memang untuk mengamalkan ilmunya.  Selama ini mereka sudah mengamalkan ilmunya dengan cara masing masing, dalam berbagai macam profesi.

 

Salah satu cara yang baik untuk mengamalkan ilmu adalah dengan mengajarkan dan dengan menulis.  Itulah maksud kata kata Nelson Mandela tadi.  Dia menganjurkan kita memiliki ilmu dan hati yang bersih lalu ditambah lagi dengan lisan dan tulisan untuk menyebarkan ilmu, untuk mencerahkan masyarakat.

 

Masyarakat di mana mana, tidak hanya di Indonesia, selalu memiliki banyak masalah.  Kemarin saya mendapat video bagus yang dengan narasi indah melukiskan banyaknya masalah yang dihadapi dunia.  Disebutkan antara lain orang yang makmur tapi justru hidupnya ruwet.  Memiliki rumah besar tapi keluarganya tidak bahagia. Pendidikannya tinggi tapi tindakannya konyol. Masalah lain misalnya antar unsur dalam masyarakat tidak memiliki hubungan baik.  Ada lagi masalah psikis, masalah ketiadaan kebijaksanaan, masalah ahlak, banyak perselingkuhan. Manusia kehilangan sifat kemanusiaannya. Ada lagi dekadensi moral makin parah dsb.  Singkatnya masyarakat di seluruh dunia menghadapi masalah.  Ada masalah ekonomi, moralitas, politik, sosial, budaya dll.

 

Masalah itu adalah peluang buat mengamalkan ilmu dengan menulis.  Itulah kesempatan memberi jawaban atas sebuah masalah spesifik.  Sebuah buku sejatinya adalah tawaran solusi atas sebuah masalah.  Paparan dalam buku adalah langkah langkah untuk memecahkan masalah tertentu.  Tujuan buku adalah untuk memberi kompetensi, ilmu dan pencerahan kepada pembacanya.

 

Selama dunia ini masih banyak masalah maka masih ada banyak lowongan buat penulis. Pintu ke ladang amal masih terbuka lebar.  Maka marilah kita mengajar dan menulis.  Mari kita tuangkan gagasan dan ilmu kita ke dalam karya tulis.  Mungkin dalam bentuk artikel, cerpen, novel, atau buku non fiksi.  Apapun bentuknya karya tulis yang baik adalah kontribusi positif untuk masyarakat.  Indonesia masih membutuhkan banyak penulis.  Monggo berkarya.   

Bagikan Artikel Ini
img-content
Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler