Kapan Kita Bertemu?
karya Lare Alit
Angin berdesir begitu lirih,
terperam rindu yang teramat pedih;
angin menyalak begitu lantang,
tubuhku pun lantas terguncang,
tubuh yang telah lama memilih sepi
sebagai temannya itu pun sekali lagi
mesti memberi ruang antara secangkir
kopi, dan sebait puisi.
Dan pada ruang itulah
bersemayam pertanyaanmu
yang mengendap-endap
dalam aliran darahku:
"Kapan kita bertemu?!!"
Oh.... kekasih, biarlah
jengkal jarak semakin melebar;
oh... kekasih, biarlah
jantung hati semakin berdebar,
oh... kekasih, biarlah rindu menjadi
jawaban paling hakiki bagi pertanyaan ini.
-Kebumen, 18 Agustus 2022
Ikuti tulisan menarik Lare Alit lainnya di sini.