x

Ilustr: Summit Malibu

Iklan

Dini Anggraini

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 19 Desember 2022

Senin, 19 Desember 2022 19:27 WIB

Mahasiswa Lebih Rentan Depresi Hingga Bunuh Diri ?

Mahasiswa menjadi kalangan yang rentan terhadap gangguan kejiwaan, baik stres, depresi, bahkan sampai percobaan bunuh diri

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kesehatan mental mahasiswa merupakan salah satu hal terpenting yang harus dijaga agar jalan mewujudkan impian tidak terhalang. Namun kenyataannya, banyak mahasiswa dari segala usia mengalami stres dan gangguan kesehatan mental. Terutama mahasiswa internasional yang muncul dalam beberapa kasus dari berbagai negara akhir akhir ini. Apa yang dimaksud dengan kesehatan mental itu? Lalu apa yang sebaiknya dilakukan oleh mahasiswa yang rentan akan depresi agar kesehatan mental tetap terjaga dengan baik?

Apa itu Kesehatan Mental

Setiap orang memiliki kesehatan mental yang berbeda beda seperti halnya kesehatan fisik, kita juga perlu menjaga dan memeliharanya.
 
Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan mental merupakan keadaan sejahtera di mana setiap individu bisa mewujudkan potensi mereka sendiri. Artinya, mereka dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat berfungsi secara produktif dan bermanfaat, dan mampu memberikan kontribusi untuk lingkungannya.
 
Jika kesehatan jiwa seseorang terganggu, maka muncul gangguan jiwa atau masalah jiwa. Gangguan jiwa dapat mengubah cara seseorang menghadapi stres, berinteraksi dengan orang lain, mengambil keputusan, dan memicu dorongan untuk menyakiti diri sendiri. Tentunya jika hal ini diabaikan, akan sangat berbahaya, terutama bagi pelajar atau mahasiswa, yang seharusnya belajar dengan menggunakan akal serta jiwa yang sehat untuk masa depan yang lebih baik.
 
Menurut hasil survei internasional, masalah kesehatan mental di kalangan pelajar sekolah dan mahasiswa kini menjadikan masalah utama dibeberapa negara. Hal ini terjadi, karena masalah ini sebenarnya bisa menimpa siapa saja tanpa memandang latar belakang. Menurut laporan World Economic Forum (WEF) on Mosaic Science, jumlah mahasiswa Bahasa Inggris yang berpartisipasi dalam sektor Penasihat Kampus telah meningkat hampir lima kali lipat dibandingkan satu dekade lalu. Depresi dan kecemasan juga umum terjadi, pada anak di bawah usia 17 tahun Di Amerika Serikat. khususnya bagi mahasiswa yang sangat rentan terhadap masalah kesehatan mental karena harus berhadapan dengan lingkungan sosial yang baru, menghadapi tantangan dalam mengejar cita cita, serta menghadapi tantangan keuangan.
 
Di Indonesia, masalah kesehatan mental pelajar lebih diperhatikan sejak merebaknya pandemi Covid-19. Dengan adanya pembelajaran jarak jauh, kasus kecemasan dan penyakit mental di kalangan pelajar dan mahasiswa telah meningkat menjadi 63,6 % sejak pandemi.

Cara Menjaga Kesehatan Mental

Berikut adalah tips untuk menjaga kesehatan mental khususnya bagi kalangan pelajar dan mahasiswa agar tetap terjaga, diantaranya :

1. Self Love

Jangan terlalu banyak mendengarkan apa kata orang tentangmu. Cintai dirimu sendiri dan lakukan apa yang kamu sukai selama apa yang kamu lakukan itu positif dan tidak merugikan orang lain.

2. Melakukan Olahraga secara Teratur

Olahraga yang dilakukan secara teratur dapat mengalihkan pikiran Anda dari pikiran pikiran negatif. Selain itu, olahraga dapat menurunkan hormon kortisol yang dapat menyebabkan stres.

3. Meluangkan Waktu untuk Melakukan Kegiatan yang Disenangi Diri Sendiri

Cara lain untuk menjaga pikiran agar tidak memikirkan hal-hal negatif adalah dengan memiliki hobi. Saat melakukan hobi biasanya suasana hati akan cenderung lebih ceria, karena hobi adalah hal yang disukai.

4. Menjauhi Lingkungan yang Toxic

Lingkungan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kesehatan mental. Jika Anda merasa berada dilingkungan yang toxic, sebaiknya menjauhlah atau batasi diri anda dari lingkungan tersebut.

5. Temukan Support System dan Bangun Kehidupan Sosial

Hubungan dengan orang lain itu penting karena bisa membuat seseorang merasa dihargai dan percaya diri. Jika sempat, coba jalin kembali komunikasi dengan keluarga atau teman, baik melalui telepon, chat, atau rapat.

6. Berpikir Positif dan Mengelola Pengharapan

Anda harus belajar melihat situasi dari perspektif yang berbeda dan memberi diri afirmasi positif. Juga, mencoba berekspektasi yang mencerminkan realitas dan keadaan Anda.

7. Menjaga Kesehatan Fisik

Kesehatan fisik sangat mempengaruhi kesehatan mental. Oleh karena itu, perlu diperhatikan tidur yang cukup, aktivitas fisik seperti olahraga, dan pola makan yang sehat.

Referensi

https://itjen.kemdikbud.go.id/covid19/apa-itu-kesehatan-mental/
https://likmi.ac.id/2022/07/23/tips-menjaga-kesehatan-untuk-mahasiswa/
https://www.seributujuan.id/id/apa-itu-kesehatan-mental
https://www.hotcourses.co.id/study-abroad-info/student-life/ini-pentingnya-kesehatan-mental-mahasiswa-dan/

Ikuti tulisan menarik Dini Anggraini lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler