Narkoba merupakan kepanjangan dari narkotika dan obat-obatan. Narkoba bersifat adiktif dan memiliki dampak buruk yang dirasakan oleh para penggunanya. Terutama dampak buruk pada kesehatan fisik dan mental seseorang.
Untuk informasi lebih lanjut tentang dampak narkoba dan hubungannya terhadap kesehatan mental, simak artikel berikut ini.
Salah satu dari dampak penggunaan narkoba adalah menurunnya kualitas kesehatan mental
Narkotika adalah zat adiktif dan obat yang menyebabkan halusinasi, meningkatkan rangsangan, dan menurunkan kesadaran, menurut Badan Narkotika Nasional (BNN). Obat-obatan ini disalahgunakan oleh pecandu untuk memberikan rasa tenang, meredakan nyeri, serta meningkatkan kepercayaan diri.
Ketika obat digunakan dalam jumlah besar dan bertentangan dengan resep yang dianjurkan oleh dokter untuk mengobati suatu penyakit tertentu, obat tersebut akan memiliki efek samping negatif dan justru membahayakan bagi tubuh. Selain mengakibatkan efek samping negatif bagi kesehatan fisik, penyalahgunaan narkoba juga dapat mempengaruhi kesehatan mental pengguna dalam jangka panjang.
Penyalahgunaan narkoba menyebabkan perubahan struktur dan fungsi otak yang berdampak pada kognisi (sulit berkonsentrasi, kurang semangat, dan motivasi) serta perilaku pecandu.
Menurunnya keehatan mental, termasuk kesedihan, kecemasan, hingga keinginan untuk melakukan suatu tindakan bunuh diri adalah salah satu dampak dari kecanduan narkoba dan zat adiktif lainnya.
Ciri-ciri dari orang yang kecanduan narkoba
Berikut ini adalah indikasi bahwa seseorang kecanduan mengkonsumsi narkoba :
-
Saat pengguna berhenti menggunakan narkoba, pengguna akan mengalami gejala seperti timbulnya rasa depresi, pusing, berkeringat dingin, kebingungan, nyeri perut, hingga tremor.
-
Sulitnya berkonsentrasi saat melakukan aktivitas sehari-hari.
-
Terlihat perbahan kepribadian yang drastis dari biasanya.
-
Tahan untuk tidak tidur, atau mengonsumsi makanan berlebih atau bahkan sebaliknya.
-
Kondisi fisik tubuh yang melemah dan tidak terkendali, mata yang terus merah, bau mulut, hingga sering mimisan.
-
Mengalami perubahan berat badan yang cukup drastis.
-
Penampilan fisik yang tidak terawat.
Penggunaan narkoba pada awalnya mungkin menyenangkan, akan tetapi zat ini dapat mengubah kimiawi otak. Narkoba benar benar dapat mengubah cara kerja otak dan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengambil keputusan.
Cara untuk terapi dan pemulihan penyalahgunaan narkoba
Pengguna narkoba yang sudah berada di fase candu akan sulit bagi dirinya untuk menjauhkan barang tersebut. Diperlukan sebuah langkah pengobatan. Dalam pengobatan narkoba akan fokus pada detoksifikasi terhadap lingkungan dan sosial, rehabilitasi medik, dan rehabilitasi perilaku.
-
Detoksifikasi terhadap lingkungan dan sosial pasien menjadi awal pemulihan sebelum rehabilitasi dilakukan. Di tahap ini pecandu akan mudah mengalami kegagalan jika dirinya kembali berinteraksi dengan lingkup pertemanan sesama pecandu.
-
Rehabilitasi medik, dengan substitusi obat pengganti agar dapat keluar dari ketergantungan narkoba.
-
Rehabilitasi perilaku serta psikologis pasien, yang perlu dibantu oleh berbagai pihak, seperti keluarga, teman yang suportif, serta pengawasan psikolog atau psikiater.
Psikolog dan psikiater dapat membantu pengguna narkoba mengurangi resiko
Kecanduan mental yang terganggu merupakan salah satu efek samping dari penyalahgunaan narkoba, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Dengan rehabilitasi dan konsultasi secara rutin dengan psikolog atau psikiater bagi seorang pecandu untuk menangani efek samping yang timbul dan memperbaiki kualitas hidup.
Mendekatlah kepada Tuhan dan habiskan waktu kita untuk melakukan hal hal yang baik seperti menekuni hobi yang membangun, dan berolahraga. Untuk mencegah kekambuhan, jauhi tempat dan kelompok pengguna narkoba. Dan yakinlah semuanya akan bisa diatasi dan melanjutkan hidup sehat jika memiliki tekad yang kuat dan dukungan dari orang yang kita cintai.
Ikuti tulisan menarik Dini Anggraini lainnya di sini.
