Sekolah anda sedang bersiap-siap memperingati hari Kartini April mendatang? Kegiatan apa saja yang anda direncanakan untuk memperingati seorang perempuan hebat yang sudah berfikir maju untuk memajukan perempuan pada saat banyak orang termasuk negara belum berfikir untuk memajukan kamu perempuan.
Apakah sesungguhnya prestasi Kartini sehingga perlu diingat dan dirayakan hingga kini?
Kartini sering menulis surat kepada sahabatnya orang-orang Belanda berisi tentang berbagai hal mengungkapkan pendapat kartini mengenai kondisi perempuan di Indonesia dan ide-ide bagaimana seharusnya perempuan bersikap, berperilaku menurut kartini. Intinya, kehebatan kartini adalah dalam hal menuliskan isi hati, pendapat dan ide tentang perempuan yang melampaui perempuan Indonesia di zamannya.
Kartini juga mendirikan sekolah khusus perempuan di Rembang sebagai bagian dari usahanya memajukan kamu perempuan di daerahnya.
Jika hari kartini dirayakan dengan berpakaian daerah, lomba memasak, pegelaran musik mungkin yang tertanam di anak-anak negeri ini adalah bahwa kartini adalah perempuan hebat yang berkebaya dengan keterampilan memasak yang hebat dan kemampuan bermusik yang mumpuni. Bahwa kartini tampi berkebaya pada banyak dokumentasi foto yang ada adalah karena beliau lahir dan tinggal di tanah Jawa yang pakaian sehari-harinya adalah kebaya. Jika kartini lahir dan tinggal di Papua pasti penampilan beliau tak berkebaya.
Bagaimana sebaiknya peringatan hari kartini di sekolah, agar warga sekolah terutama peserta didik faham tentang apa yang Kartini perjuangkan zaman dulu? Berikut ini beberapa alternatif yang bisa anda pilih untuk menlakukan peringatan hari kartini di sekolah.
1. Lomba menulis surat kepada ibu atau ibu guru berisi tantang ungkapan perasaan penulisnya mengenai kehidupan perempuan yang dia lihat dan kehidupan wanita ideal yang dia bayangkan, kumpulan tulisan semua peserta sebaiknya dibukukan sebagai dokumentasi dan referensi. Buku yang diterbitkan jadi penambah koleksi perpustakaan sekolah atau perpustakaan lainnya. Tulisan hasil karya peserta didik ditayangkan di website sekolah, blog sekolah dan blog pribadi peserta didik.
2. Lomba menulis atau video ungkapan untuk perempuan yang diunggah pada facebook, twitter, path, instagram, tiktok, youtube dan sosial media lainnya.
3. Lomba foto bertema perempuan yang diunggah di instagram, tiktok, website atau blog sekolah dan dicetak untuk dipamerkan di sekolah.
4. Lomba menulis masalah perempuan yang diunggah di blog murid, kemudian dibukukan sebagai dokumentasi dan referensi. Buku yang diterbitkan jadi penambah koleksi perpustakaan sekolah atau perpustakaan lainnya. Tulisan hasil karya peserta didik ditayangkan di website sekolah, blog sekolah dan blog pribadi peserta didik.
5. Lomba menulis lagu tentang perempuan yang liriknya dibukukan sebagai dokumentasi dan referensi serta videonya diupload ke instagram, tiktok dan youtube.
6. Lomba menyanyi lagu bertema perempuan yang direkam dalam bentuk video untuk diunggah ke instagram, tiktok dan youtube.
7. Lomba menulis dan membacakan puisi bertema perempuan yang direkam dalam bentuk video untuk diunggah ke instagram, tiktok dan youtube.
8. Lomba musikalisasi puisi bertema perempuan yang direkam dalam bentuk video untuk diunggah ke instagram, tiktok dan youtube.
9. Pentas teater bertema perempuan yang direkam dalam bentuk video untuk diunggah ke instagram, tiktok dan youtube.
10. Lomba poster bertema perempuan yang diunggah ke instagram dan direkam dalam bentuk video untuk diunggah ke instagram, tiktok dan youtube.
11. Lomba jinggle bertema perempuan yang direkam dalam bentuk video untuk diunggah ke instagram, tiktok dan youtube.
12. Lomba pembuatan iklan bertema perempuan yang direkam dalam bentuk video untuk diunggah ke instagram, tiktok dan youtube.
Intinya, kegiatan yang diadakan harus punya hubungan dengan ide-ide menghebatkan perempuan dan menulis, lebih baik lagi jika disesuaikan dengan tren digital saat ini dan sosial media, yang hasilnya bisa dinikmati dalam jangka waktu yang panjang.
Punya ide lain? silahkan, intinya adalah murid dilatih menulis dan mengemukakan pendapat tentang apa saja serta mendokumentasikannya untuk dibaca oleh orang lain.
Jika di sekolah anda masih memperingati hari kartini dengan memakai busana daerah, peragaan busana, lomba tumpeng, lomba pidato, lomba memasak, itu berbeda dari yang dilakukan kartini, beliau menulis dan mengirimkan surat kepada sahabatnya di Belanda, kumpulan surat-suratnya itu yang dibukukan dengan judul “Habis gelap terbitlah terang”, apakah anda masih berada di tempat gelap?
Ikuti tulisan menarik Dedi Dwitagama lainnya di sini.
