x

Iklan

Nurina Amajida

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 15 Maret 2021

Selasa, 7 Maret 2023 08:56 WIB

Resensi Buku Jejak Memori karya Fram Han


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Deskripsi Buku

Penulis                         : Fram Han

Penerbit                       : One Peach Media

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tahun                          : 2022

ISBN                           : 978-623-483-059-0

Jumlah Halaman         : 214

Jenis Buku                  : Nonfiksi, Self-improvement

 

Blurb Buku

Perjalanan belum usai. Jejak-jejak masih membekas dalam bentuk ingatan yang tak terurai. Mereka hadir bersama fenomena yang ada di setiap pengembaraan, di setiap langkah perjalanan. Memori yang tidak akan hilang dari pikiran. Memori yang selalu membawa kehangatan.

Inilah cerita perjalanan tentang memaknai perasaan, perenungan, dan ingatan tentang mereka yang kerap dilupakan. Sebuah perjalanan untuk pulang. Perjalanan yang meninggalkan jejak kenangan. Jejak yang membekas di dalam pikiran. Jejak-jejak tentang memori kedekatan, kebersamaan dengan Tuhan, dan dengan orang-orang yang menjadi bagian kehidupan.

Apakah Jejak Memori itu juga ingin kau rasakan, menjadi bagian dari orang-orang yang tidak melupakan?

Review

Buku ini bercerita mengenai karakter "Aku" yang melakukan perjalanan menuju sebuah tempat di sisi Timur pulau Jawa. Pada perjalanannya itu ia singgah di berbagai daerah dengan pengalaman menarik di dalamnya. Meskipun pada keterangan buku ini merupakan nonfiksi, namun saat membacanya, buku ini terasa seperti sebuah fiksi. Alur perjalanan yang disajikan sangat mengalir dan tidak kaku layaknya buku-buku nonfiksi pada umumnya. Hal itu membuat buku Jejak Memori dapat dinikmati dengan baik dan ringan. Buku ini juga dikemas dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, meskipun terdapat banyak istilah yang digunakan di dalamnya.

Sekilas konsep buku ini mirip seperti gabungan buku self-improvement dengan sastra ringan layaknya buku Menyusuri Lorong-lorong Dunia karya Sigit Susanto, dan ketika membaca lebih dalam buku Jejak Memori tampak seperti buku dengan tema filsafat kehidupan, seperti Dunia Sophie karya Jostein Gaarder. Buku ini menjadi paket lengkap bagi siapa saja yang ingin membaca topik-topik serius namun sangat ringan dan mudah untuk dipahami.

Buku Jejak Memori memiliki lima belas bab yang dikemas seperti sebuah surat yang ditujukan kepada seseorang. Pada tiap suratnya, tokoh Aku menceritakan pengalamannya di setiap persinggahan, seperti surat pertama yang dengan alur tempat di sebuah bis kota yang tengah melakukan perjalanan menuju Bandung. Di dalam bab tersebut ia bercerita mengenai apa yang dilihatnya kala itu, tentang kendaraan, jalan, dan orang-orang yang berkeliaran. Fram Han menutup buku ini dengan sebuah plot twist yang tidak disangka sama sekali, walaupun setelah membaca ulang buku Jejak Memori, sebenarnya penulis buku telah memberikan beberapa tanda atau petunjuk mengenai bagaimana akhir cerita tersebut. Bab terakhir buku Jejak Memori berjudul “Si Biru Myosotis”, yang merupakan sebuah bunga yang menjadi petunjuk isi cerita. Lengkapnya, silahkan baca bukunya.

 

Kelebihan Buku Jejak Memori

  • Terdapat banyak 'konflik' keresahan yang menarik dan relevan hampir untuk semua kalangan.
  • Menggunakan gaya bahasa sederhana yang mudah untuk dimengerti serta memberikan ruang imajinatif bagi para pembaca.
  • Memiliki dua alur cerita yang menjadi nilai lebih buku ini karena memberikan penyegaran tanpa pengaburan inti cerita.
  • Memberikan banyak sekali informasi pengetahuan dan sudut pandang baru bagi para pembaca.

 

Kekurangan Buku Jejak Memori

  • Kurangnya pendalaman karakter tokoh "Aku" dan "Kau" dalam buku ini.
  • Memiliki akhir cerita yang sedikit menggantung (entah apakah akan ada kelanjutannya atau tidak?).

 

Profil Fram Han

Fram Han merupakan nama pena dari Fauzan Ramadhan, penulis buku-buku fiksi maupun non-fiksi di Indonesia. Lelaki kelahiran 2000 ini telah melahirkan buku-buku dari berbagai genre. Salah satu buku terbaiknya adalah Jejak Pilu, sebuah kumpulan cerita yang dirilis 2020 lalu.

Fram Han merupakan seorang anak yang hidup dan tumbuh besar di sebuah wilayah di Kota Depok. Saat ini ia aktif sebagai penulis buku, content writer, dan storyteller. Ia juga merupakan penggagas platform cerita @mendengarkisahmu.

Ia tengah menjalani studi di Universitas Islam Negeri Jakarta, tepatnya di Fakultas Adab dan Humaniora.

Ikuti tulisan menarik Nurina Amajida lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB