x

Iklan

Ahlis Qoidah Noor

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 1 Januari 2022

Rabu, 8 Maret 2023 18:39 WIB

Anak Itu Bernama Nael

Menceritakan anak -anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di SMK dan berhasil beradaptasi dengan baik.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Siang ini terasa agak menyengat panasnya tetapi kunjunganku ke salah satu SMK tetap harus kulakukan. Bu Anyes Kepala Sekolah yang sangat ramah dan baik hati. Sekolahnya berdampingan dengan gereja yang lumayan mentereng megah. Di samping kiri ada SMP yang juga satu yayasan dengan SMK tempat bu Anyes mengabdikan diri.

Seketika mengetuk pintu dan memasuki ruang tamu aku dipersilahkan oleh seorang wanita yang cukup sepuh namun energik. Seorang anak seusia 15 tahun tiba-tiba mendekati aku dan mengajak salim. Aku respon dia dan tampak dia senang. Ternyata dia adalah salah satu anak berkebutuhan khusus yang ada di sekolah itu. Ada sejumlah 4 orang anak yang ikut bersekolah di sini.

Ada beberapa pohon pepaya yang buahnya ranum sempat diperlihatkan kepadaku sebelum memasuki ruang multi media yang digabung dengan ruang perpustakaan. Bu Anyes tampak gembira bercerita dengan tentang anak-anak tersebut yang ada di proses pembelajaran. Didampingi Waka Kurikulum kami bertiga berdiskusi pendek tentang kebutuhan sekolah dan suka dukanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Anak itu bernama Nael bu. Dia agak susah melihat tetapi mempunyai kelebihan untuk melakukan banyak hal yang bersifat humanis, etis dan juga komunikatif. Biasanya teman-teman setelah makan membuang sampah di samping pintu yang ada tempatnya. Hari itu dia merasakan banyak sampah dan tak ada yang membuangnya."

"Bu, kenapa sampahnya banyak ya bu. apakah saya boleh membuangnya?"

"Lo , tak usah, Nael, biarlah temanmu yang melakukan"

"Tak apa bu, sekali-kali saya yang melayani untuk umum."

Maka dia pun bergerak untuk mengambil keranjang sampah dan membuang ke tempat yang tersedia.

Di hari lain dia protes kepada bu Anyes.

"Bu, biasanya kelas XI kan di lantai atas, ya, bu, Kenapa teman-teman sekarang di lantai 1? Apakah karena saya ya bu?"

Bu Anyes tak sanggup menjawab. Kepala Sekolah itu bisa memahami kesulitan Nael untuk naik tangga dan juga bila harus berpapasan dengan anak-anak lain yang tentunya sangat sesak di antara ruas tangga yang sempit itu.

"Tidak, Nael. Kamu bisa juga ke lantai dua kalau ke perpustakaan atau praktik komputer di sana."

Anak itu bernama Nael, dan hari ini dia memberikan banyak pelajaran tentang arti bergaul dengan orang normal. Maka bersyukurlah kita atas semua apa yang diberikan Allah.

 

Ikuti tulisan menarik Ahlis Qoidah Noor lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler