x

Foto: Demokrasi Digital (Dok:rakaminstuden.com)

Iklan

Muhammad Agung Putra Alamsyah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 2 Maret 2023

Kamis, 16 Maret 2023 09:21 WIB

Webinar Digitalisasi AI dan Masa Depan Kita

Artikel ini adalah tugas rangkuman mata kuliah Komunikasi Digital dengan dosen pengampu Rachma Tri Widuri, S.Sos., M.Si.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Laksana Tri Handoko, Kepala BRIN memberikan pidato utama dalam Webinar Digitalisasi AI & Masa Depan Kita yang diselenggarakan oleh Kompas.id di Telkomsel Smart Office, Telkom Hub di Jakarta pada Selasa, 6 Maret 2023. Webinar ini dihadiri oleh beberapa orang penting dari sektor yang berbeda.

Laksana Tri Handoko menyampaikan, "Artificial intelligence tidak akan ada, jika tidak ada big data. Karena AI itu bisa dibuat, jika kita memiliki big data untuk memprosesnya." Maka pentingnya kolaborasi antar sektor kemajuan Indonesia, contohnya jika kita ingin membuat robot AI dalam sektor pertanian maka kita perlu ahli petani untuk membuatnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pidato pembukaan disampaikan oleh Pemimpin Redaksi Kompas, Sutta Dharmasaputra. Sutta Dharmasaputra mengatakan,"Mesin boleh jadi memiliki kemampuan yang melebihi manusia, tetapi manusia memiliki kebijaksanaan yang tidak dimiliki mesin."

Sutta Dharmasaputra juga mengatakan, "Di masa teknologi ini, kita diingatkan untuk menjadi lebih 'manusia' sebagai manusia." dalam artian Sutta Dharmasaputra mungkin ingin menyampaikan bahwasannya meskipun teknologi AI sangat canggih, jangan sampai robot mendominasi manusia.

Nugroho, Direktur Network Telkomsel, dalam pidatonya menyampaikan Telkomsel akan menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan layanan Telkomsel, "Kita jangan hanya jadi penonton. Kita harus lebih berperan aktif dalam dunia digitalisasi dan artificial intelligence." Nughroho juga mengajak Indonesia untuk ikut berkembang dan bersaing dalam dunia Digitalisasi dan Artificial Intelligence.

Sesi diskusi bersama Ketua Indonesia Artificial Intelligence Society (IAIS), Dr Lukas dan Akademisi Universitas Indonesia, Meuthia Ganie-Rochman. Diskusi ini dipandu Wakil Redaktur Pelaksana Harian Kompas, A. Tomy Trinugroho, Lukas mengatakan "Perkembangan AI akan semakin canggih. Ada kekhawatiran, manusia akan semakin bodoh karena semuanya sudah tersedia. Seperti meracik makanan yang sudah tersedia resepnya." Manusia akan menjadi semakin malas karena semua kebutuhan sudah tersedia, mungkin Lukas ingin masyrakat untuk aware terhdap hal ini dengan membangun habit yang baik untuk mengelola perkembangan AI.

Ikuti tulisan menarik Muhammad Agung Putra Alamsyah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu