x

Photo by Tikkho Maciel on Unsplash

Iklan

Muhammad Agung Putra Alamsyah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 2 Maret 2023

Sabtu, 23 September 2023 13:06 WIB

Analisis Strategi Nike dalam Menerapakan Big Data untuk Mencapai Kesuksesan

Nike menggunakan data konsumen untuk memahami preferensi dan perilaku pembeli. Dengan informasi ini, mereka dapat menciptakan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan individu.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Perusahaan ini didirikan pada tanggal 25 Januari 1964 sebagai Blue Ribbon Sports oleh Bill Bowerman dan Phil Knight. Nama Nike resmi dipakai sejak 30 Mei 1978. Sekarang, hampir 60 tahun sejak berdirinya, Nike berhasil mengubah bisnisnya dengan memanfaatkan big data sebagai salah satu kunci keberhasilan dalam transformasinya menuju strategi Percepatan Konsumen Langsung (DTC). Beberapa aspek yang mendukung keberhasilan ini dapat dianalisis:

Personalisasi Produk dan Pengalaman: Nike menggunakan data konsumen untuk memahami preferensi dan perilaku pembeli. Dengan informasi ini, mereka dapat menciptakan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan individu, serta menghadirkan pengalaman berbelanja yang lebih personal. Hal ini meningkatkan keterlibatan konsumen dan loyalitas terhadap merek. Nike mengakuisisi dua perusahaan analitik prediktif, Zodiac pada 2018 dan Celect pada 2019. Mereka menggunakan solusi dari kedua perusahaan ini untuk mengolah data dari aplikasi dan perangkat IoT, seperti Fitbits, guna memahami perilaku pelanggan dan memprediksi pembelian. Dengan data pemasaran dari Zodiac, Nike personalisasi konten dalam aplikasinya.

Stok dan Manajemen Rantai Pasokan yang Efisien: Big Data membantu Nike dalam meramalkan permintaan dengan lebih akurat. Ini memungkinkan mereka untuk mengelola stok dengan lebih efisien, menghindari overstock atau kekurangan persediaan, dan meminimalkan pemborosan. Dengan alat manajemen inventaris dari Celect, Nike dapat mengantisipasi permintaan konsumen dan mengoptimalkan stok serta lokasi penjualan produk. Ini memungkinkan Nike untuk menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan meningkatkan pengalaman berbelanja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengembangan Produk yang Lebih Cepat: Nike menggunakan data dari pelanggan dan tes produk untuk mengidentifikasi tren dan peluang pasar yang baru. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang keinginan konsumen, mereka dapat mengembangkan produk dengan cepat dan lebih responsif terhadap pasar.

Optimasi Rantai Pasokan: Nike menggunakan analisis data untuk mengoptimalkan rantai pasokan mereka. Mereka dapat mengidentifikasi titik-titik lemah dan meningkatkan efisiensi di seluruh proses produksi dan distribusi.

Pemasaran yang Lebih Efektif: Big Data memungkinkan Nike untuk mengarahkan kampanye pemasaran mereka dengan lebih baik. Mereka dapat menargetkan audiens yang lebih spesifik, mengukur dampak kampanye dengan lebih akurat, dan membuat keputusan pemasaran yang lebih cerdas.

Pelayanan Pelanggan yang Lebih Baik: Nike dapat menggunakan data untuk meningkatkan pelayanan pelanggan mereka, termasuk dukungan pelanggan yang lebih baik dan pemecahan masalah yang lebih cepat.

Dengan memanfaatkan Big Data secara efektif, Nike telah berhasil mengubah bisnisnya menjadi lebih responsif, efisien, dan mendekati kebutuhan konsumen. Ini telah menjadi salah satu kunci sukses dalam strategi DTC mereka, yang terbukti berhasil meningkatkan penjualan langsung ke konsumen.

*)Artikel ini adalah tugas analisis mata kuliah Big Data Analytic dengan dosen pengampu Rachma Tri Widuri, S.Sos., M.Si.

Ikuti tulisan menarik Muhammad Agung Putra Alamsyah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB