x

Iklan

Ismiatul Aprilia

Mahasiswa/IAIN Palangka Raya
Bergabung Sejak: 15 Maret 2023

Kamis, 16 Maret 2023 09:35 WIB

Aset Pasar Modal


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Aset Pasar Modal

Nama                          : Ismiatul Aprilia

Dosen pengampu       : Puput Iswandyah Raysaharie., S., M.E

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mata Kuliah              : Analisis Investasi dan Portofolio

 

Pasar modal yaitu merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang dengan jangka waktu lebih dari satu tahun, misalnya seperti saham, surat utang atau obligasi, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif dari efek atau surat berharga. Pasar modal ialah sarana pendanaan bagi perusahaan maupun pemerintah, dan juga sebagai sarana kegiatan berinvestasi bagi pemilik dana.

Pasar modal bukan hanya sekedar pasar yang terdapat transaksi jual beli saja. Tetapi pasar modal juga memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal juga menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Fungsi ekonomi

Pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana atau investor dan pihak yang memerlukan dana.

Fungsi keuangan

Pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan atau return bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.

Pasar modal juga memberikan manfaat yang sangat signifikan bagi para calon investor/ emiten dalam meningkatkan kemampuan keuangan dan juga akses perusahaan terhadap sumber pendanaan untuk mengembangkan bisnis dan proyek diantaranya.

  1. Meningkatkan nilai perusahaan
  2. Sumber dana untuk pengembangan bisnis
  3. Mengoptimalkan struktur modal dan
  4. Meningkatkan citra perusahaan

Pasar modal sendiri terdapat beberapa jenis. Berdasarkan waktu transaksinya pasar modal dibedakan menjadi pasar perdana dan pasar sekunder.

Pasar Perdana:

Pasar perdana merupakan pasar di mana efek atau surat berharga diperdagangkan untuk pertama kalinya ke masyarakat sebelum dicatatkan di Bursa Efek. Periode pasar perdana terjadi ketika saham atau efek lainnya untuk pertama kali ditawarkan kepada investor atau pemodal oleh pihak Penjamin Emisi atau (Underwriter) melalui Perantara Pedagang Efek atau (Broker-Dealer) yang bertindak sebagai Agen Penjual saham. Proses ini biasa disebut dengan Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/ IPO).

Penawaran saham untuk pertama kalinya ini biasanya dilakukan dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja.

Pasar Sekunder:

Pasar sekunder merupakan kelanjutan dari pasar perdana, pasar sekunder di mana efek yang telah dicatatkan di Bursa Efek diperjual-belikan. Investor juga dapat menjual maupun membeli efek-efek yang tercatat di bursa. Setelah tercatat di bursa saham, saham perusahaan tersebut juga bisa ditansaksikan oleh publik. Pada pasar sekunder juga harga saham mengalami fluktuasi berupa kenaikan maupun penurunan, diakibatkan oleh supply dan demand dari saham tersebut dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin emisi.

Jenis Instrumen dalam Pasar Modal

Dalam  melakukan  transaksi  di  pasar  biasanya  ada  barang  atau  jasa yang   diperjual   belikan.   Begitu   pula   dalam   pasar   modal,   barang   yang diperjualbelikan kita kenal dengan istilah instrument pasar modal

Instrument pasar modal yang diperdagangkan yang berbentuk surat-surat berharga   yang   dapat   diperjualbelikan   kembali   oleh   pemiliknya,   baik instrument   maupun  pasar    modal    bersifat    kepemilikan    atau    bersifat    utang. Instrument   pasar   modal   yang   bersifat   kepemilikan   diwujudkan   dalam bentuk  saham,  sedangkan  yang  bersifat  utang  diwujudkan  dalam  bentuk obligasi. Jenis-jenis instrument pasar modal ada 5 seperti : saham, obligasi, reksadana, warrant dan right

Adapun masing-masing dari jenis instrumen pasar modal yaitu diantaranya:

  1. Saham

            Yaitu surat  berharga  yang  bersifat  kepemilikan.  Artinya  si pemilik  saham adalah  pemilik  perusahaan.  Semakin  besar  saham yang dimilikinya, maka semakin besar pula kekuasaannya di perusahaan tersebut.  Keuntungan  yang  diperoleh  dari  saham  dikenal  dengan  nama deviden. Pembagian deviden ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Saham yang dapat dibedakan menjadi saham biasa atau yang disebut dengan common stocks dan saham preferen atau preferred stocks.

Saham biasa (common stocks)

            Merupakan  surat berharga yang menyatakan kepemilikan seorang investor atas saham yang dibelinya dari sebuah perusahaan.

Saham Preferen

            Sedangkan saham preferen atau preferred stock ialah saham yang pemiliknya memiliki hak lebih dibandingkan orang yang memiliki saham biasa. Saham ini juga gabungan dari obligasi dan penanaman modal biasa yang nantinya bisa menghasilkan keuntungan tetap bagi para pemegangnya.

 

 

  1. Obligasi

            Obligasi merupakan surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara sipemberi pinjaman dengan sipenerima pinjaman. Surat obligasi ini berupa selembar kertas ini menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan obligasi tersebut.

Obligasi memberikan penghasilan yang tetap, yaitu berupa bunga yang dibayarkan dengan jumlah yang tetap pada waktu yang telah ditetapkan. Obligasi juga memberikan kemungkinan untuk mendapatkan capital gain, yaitu selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian. Pendapatan yang diperoleh dari obligasi dapat dipengaruhi perkembangan suku bunga.

Bila suku bunga bank menunjukkan kecenderungan meningkat, pemegang obligasi akan menderita kerugian. Perkembangan suku bunga tersebut cukup sulit untuk dipantau sehingga memberikan risiko tersendiri bagi para investor. Selain itu, pemegang obligasi juga menghadapi risiko kapabilitas atau capability risk, yaitu pelunasan sebelum jatuh tempo. Sebelum obligasi ditawarkan di pasar, akan dibuat peringkat atau juga yang disebut rating terlebih dahulu oleh badan yang berwenang tersebut.

Rating tersebut disebut sebagai credit rating yang merupakan skala risiko dari semua obligasi yang diperdagangkan. Skala ini menunjukkan seberapa aman suatu obligasi bagi pemodal. Keamanan ini ditunjukkan dengan kemampuannya untuk membayar bunga dan melunasi pokok pinjaman.

 

  1. Reksadana

Reksadana merupakan sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksa dana atau manajer investasi untuk digunakan sebagai modal berinvestasi. Manajer investasi ini bertugas untuk memutuskan jenis investasi apa saja yang memberikan keuntungan besar bagi para investornya.

Reksadana banyak dipilih oleh investor karena mudah dilakukan, keuntungannya lebih besar daripada menabung konvesional di bank, mudah diperjualbelikan, dan ada manajer investasi yang bisa membantu seluruh proses investasi tersebut.

Dalam praktiknya, reksadana juga dibagi menjadi beberapa jenis dan tergantung pada tingkat risikonya:

Reksadana pasar uang rendah risk averter atau penghindar risiko.

Reksadana pendapatan tetap sedang risk neutral atau moderat terhadap risiko.

Reksadana campuran agak tinggi risk neutral/risk seeker.

Reksadana saham tinggi risk seeker atau penyuka risiko.

 

 

Ikuti tulisan menarik Ismiatul Aprilia lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler