Aset Pasar Modal
Nama : Ismiatul Aprilia
Dosen pengampu : Puput Iswandyah Raysaharie., S., M.E
Mata Kuliah : Analisis Investasi dan Portofolio
Pasar modal yaitu merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang dengan jangka waktu lebih dari satu tahun, misalnya seperti saham, surat utang atau obligasi, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif dari efek atau surat berharga. Pasar modal ialah sarana pendanaan bagi perusahaan maupun pemerintah, dan juga sebagai sarana kegiatan berinvestasi bagi pemilik dana.
Pasar modal bukan hanya sekedar pasar yang terdapat transaksi jual beli saja. Tetapi pasar modal juga memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal juga menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.
Fungsi ekonomi
Pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana atau investor dan pihak yang memerlukan dana.
Fungsi keuangan
Pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan atau return bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.
Pasar modal juga memberikan manfaat yang sangat signifikan bagi para calon investor/ emiten dalam meningkatkan kemampuan keuangan dan juga akses perusahaan terhadap sumber pendanaan untuk mengembangkan bisnis dan proyek diantaranya.
- Meningkatkan nilai perusahaan
- Sumber dana untuk pengembangan bisnis
- Mengoptimalkan struktur modal dan
- Meningkatkan citra perusahaan
Pasar modal sendiri terdapat beberapa jenis. Berdasarkan waktu transaksinya pasar modal dibedakan menjadi pasar perdana dan pasar sekunder.
Pasar Perdana:
Pasar perdana merupakan pasar di mana efek atau surat berharga diperdagangkan untuk pertama kalinya ke masyarakat sebelum dicatatkan di Bursa Efek. Periode pasar perdana terjadi ketika saham atau efek lainnya untuk pertama kali ditawarkan kepada investor atau pemodal oleh pihak Penjamin Emisi atau (Underwriter) melalui Perantara Pedagang Efek atau (Broker-Dealer) yang bertindak sebagai Agen Penjual saham. Proses ini biasa disebut dengan Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/ IPO).
Penawaran saham untuk pertama kalinya ini biasanya dilakukan dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja.
Pasar Sekunder:
Pasar sekunder merupakan kelanjutan dari pasar perdana, pasar sekunder di mana efek yang telah dicatatkan di Bursa Efek diperjual-belikan. Investor juga dapat menjual maupun membeli efek-efek yang tercatat di bursa. Setelah tercatat di bursa saham, saham perusahaan tersebut juga bisa ditansaksikan oleh publik. Pada pasar sekunder juga harga saham mengalami fluktuasi berupa kenaikan maupun penurunan, diakibatkan oleh supply dan demand dari saham tersebut dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin emisi.
Jenis Instrumen dalam Pasar Modal
Dalam melakukan transaksi di pasar biasanya ada barang atau jasa yang diperjual belikan. Begitu pula dalam pasar modal, barang yang diperjualbelikan kita kenal dengan istilah instrument pasar modal
Instrument pasar modal yang diperdagangkan yang berbentuk surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan kembali oleh pemiliknya, baik instrument maupun pasar modal bersifat kepemilikan atau bersifat utang. Instrument pasar modal yang bersifat kepemilikan diwujudkan dalam bentuk saham, sedangkan yang bersifat utang diwujudkan dalam bentuk obligasi. Jenis-jenis instrument pasar modal ada 5 seperti : saham, obligasi, reksadana, warrant dan right
Adapun masing-masing dari jenis instrumen pasar modal yaitu diantaranya:
- Saham
Yaitu surat berharga yang bersifat kepemilikan. Artinya si pemilik saham adalah pemilik perusahaan. Semakin besar saham yang dimilikinya, maka semakin besar pula kekuasaannya di perusahaan tersebut. Keuntungan yang diperoleh dari saham dikenal dengan nama deviden. Pembagian deviden ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Saham yang dapat dibedakan menjadi saham biasa atau yang disebut dengan common stocks dan saham preferen atau preferred stocks.
Saham biasa (common stocks)
Merupakan surat berharga yang menyatakan kepemilikan seorang investor atas saham yang dibelinya dari sebuah perusahaan.
Saham Preferen
Sedangkan saham preferen atau preferred stock ialah saham yang pemiliknya memiliki hak lebih dibandingkan orang yang memiliki saham biasa. Saham ini juga gabungan dari obligasi dan penanaman modal biasa yang nantinya bisa menghasilkan keuntungan tetap bagi para pemegangnya.
- Obligasi
Obligasi merupakan surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara sipemberi pinjaman dengan sipenerima pinjaman. Surat obligasi ini berupa selembar kertas ini menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan obligasi tersebut.
Obligasi memberikan penghasilan yang tetap, yaitu berupa bunga yang dibayarkan dengan jumlah yang tetap pada waktu yang telah ditetapkan. Obligasi juga memberikan kemungkinan untuk mendapatkan capital gain, yaitu selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian. Pendapatan yang diperoleh dari obligasi dapat dipengaruhi perkembangan suku bunga.
Bila suku bunga bank menunjukkan kecenderungan meningkat, pemegang obligasi akan menderita kerugian. Perkembangan suku bunga tersebut cukup sulit untuk dipantau sehingga memberikan risiko tersendiri bagi para investor. Selain itu, pemegang obligasi juga menghadapi risiko kapabilitas atau capability risk, yaitu pelunasan sebelum jatuh tempo. Sebelum obligasi ditawarkan di pasar, akan dibuat peringkat atau juga yang disebut rating terlebih dahulu oleh badan yang berwenang tersebut.
Rating tersebut disebut sebagai credit rating yang merupakan skala risiko dari semua obligasi yang diperdagangkan. Skala ini menunjukkan seberapa aman suatu obligasi bagi pemodal. Keamanan ini ditunjukkan dengan kemampuannya untuk membayar bunga dan melunasi pokok pinjaman.
- Reksadana
Reksadana merupakan sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksa dana atau manajer investasi untuk digunakan sebagai modal berinvestasi. Manajer investasi ini bertugas untuk memutuskan jenis investasi apa saja yang memberikan keuntungan besar bagi para investornya.
Reksadana banyak dipilih oleh investor karena mudah dilakukan, keuntungannya lebih besar daripada menabung konvesional di bank, mudah diperjualbelikan, dan ada manajer investasi yang bisa membantu seluruh proses investasi tersebut.
Dalam praktiknya, reksadana juga dibagi menjadi beberapa jenis dan tergantung pada tingkat risikonya:
Reksadana pasar uang rendah risk averter atau penghindar risiko.
Reksadana pendapatan tetap sedang risk neutral atau moderat terhadap risiko.
Reksadana campuran agak tinggi risk neutral/risk seeker.
Reksadana saham tinggi risk seeker atau penyuka risiko.
Ikuti tulisan menarik Ismiatul Aprilia lainnya di sini.