x

Iklan

Ruang Dakwah Medis Indonesia

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 15 Maret 2023

Selasa, 21 Maret 2023 17:20 WIB

Resesi Seks Melanda Jepang; Apa Penyebabnya?

Bahaya Resesi Seks di Negara Jepang Akan Mengakibatkan Kelangkaan Manusia

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Negara Jepang kembali bergejolak setelah hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 2022 menunjukkan negara Sakura tersebut mengalami masalah resesi seksualitas yang cukup besar. Resesi seks merupakan keengganan seseorang atau pasangan untuk memiliki keturunan. Di Jepang, ada sejumlah kota atau kabupaten yang mencatat zero growth atau nol kelahiran baru. Padahal di negara itu produksi film porno semakin meningkat setiap tahunnya.

Di Jepang aktivitas produksi film porno mendapatkan ijin dan sudah diatur oleh undang–undang di sana. Jadi jangan kaget apabila banyak ditemukan produksi film porno di negara Sakura tersebut. Pertanyaannya, apakah peningkatan produksi film porno mempengaruhi resesi seks?

Bahkan di dalam penelitian terbaru tahun 2023 tertera Jepang memiliki tingkat resesi seks sangat tinggi atau sangat parah. Hal ini juga diungkapkan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Dia menyampaikan bahwa resesi seks di Jepang sudah sangat parah sehingga negara membentuk Badan Khusus untuk menangani masalah tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari hasil penelitian AFP didapatkan data bahwa di Jepang Jumlah kelahiran mengalami penurunan sekitar 800 ribu per tahun, sehingga apabila dibiarkan akan menyebabkan kelangkaan sumber daya manusia.

Penyebab sesei seks ini bervariasi. Penelitian Tokyo University menyebutkan penyebab utamanya adalah jam kerja hingga terlalu banyak waktu yang dihabiskan di dunia maya. Selain itu, warga Jepang juga dikenal sangat menggemari teman dalam bentuk digital. "Rekan" dalam bentuk robot dan hologram begitu populer di sana. Bagi kaum muda, kekhawatiran finansial dan pekerjaan merupakan salah satu faktor penting yang memicu resesi seks.

Dosen spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji menyampaikan resesi seks di suatu negara harus segera diatasi. Caranya, pemerintah perlu membentuk kader kesehatan di setiap dusun hingga propinsi. Para petugas itu harus aktif memberikan pendidikan kesehatan tentang reproduksi serta bahaya resesi seks.

Selain itu pemerintah ikut menggandeng tokoh agama untuk aktif meningkatkan kegiatan rohani seperti pengajian serta door to door antar rumah seperti pendataan survei. Agama mengatur bahwa setiap manusia supaya mempunyai keturunan serta meneruskan garis keturunan. Diharapkan ini akan menggugah kesadaran individu perlunya menurunkan tingkat resesi Seks. 

Ikuti tulisan menarik Ruang Dakwah Medis Indonesia lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler