x

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Jumat, 31 Maret 2023 13:45 WIB

Menyehatkan Psikis dan Fisik Dengan Menulis

Interaksi antar individu di dalam masyarakat sering menyebabkan kita marah, kecewa, sakit hati, dendam dan trauma. Sampah emosi bisa menyebabkan sakit fisik. Bagaimana mengatasinya?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Menyehatkan Psikis dan Fisik Dengan Menulis

 

Bambang Udoyono

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Interaksi antar individu dalam masyarakat tidak jarang membuat kita baper.   Baik interaksi dalam dunia nyata maupun dunia maya sama saja dampaknya.  Apalagi netizen Indonesia saat ini adalah netizen yang paling tidak sopan di dunia menurut temuan Microsoft.  Akibatnya anggota masyarakat kita banyak yang menyimpan sampah emosi.  Seperti mesin yang banyak keraknya,  diperlukan tindakan pembersihan kerak emosi tersebut.  Jika tidak bisa saja menyebabkan dampak buruk.  Pertanyaannya bagaimana cara membersihkan kerak emosi tadi?  Ikuti terus.

 

Pablo Picasso, seorang pelukis terkenal dari Spanyol memiliki sebuah kata Mutiara yang sangat menarik.  Art washes away from the soul the dust of everyday life.  Seni membersihkan debu kotoran dari kehidupan sehari hari.  Dengan kata lain seni bisa menjadi katarsis untuk membersihkan hati dan jiwa kita. 

 

Seni yang saya jalani adalah seni menulis atau seni sastra.  Ternyata kegiatan menulis bisa menjadi media katarsis.  Dengan kata lain kegiatan menulis bisa membersihkan sampah emosi Anda.  Kalau Anda merasa jengkel, marah, kecewa, dendam, sakit hati dengan seseorang maka Anda bisa membersihkannya dengan menulis.   Menulis bisa menyembuhkan trauma kejiwaan.  Siapa yang mengatakan bahwa menulis bisa membersihkan sampah emosi?

 

Ada seorang pakar psikologi dari negeri Paman Sam yang bernama James Pennebaker. Bersama mitranya dia mengadakan penelitian tentang manfaat menulis untuk mengelola emosi. Dia menulis buku berjudul Expressive Writing, words that heal,  Idyll Arbor, Ann Arbor, 2014.   Dan juga Pennebaker, James W, Smith, Joshua M, Opening Up by writing it down, The Guilford Press, New York, 2016.

 

Temuannya menyatakan bahwa menulis memang memiliki dampak yang menyehatkan jiwa dan juga raga.  Apa saja manfaatnya?

Manfaat expressive writing

Setelah melakukan kegiatan menulis kondisi emosi akan meningkat.  Mood  akan menjadi semakin baik.  Rasa amarah, kecewa, benci, dendam akan menjadi semakin ringan.  Kita tidak marah marah lagi. Mungkin belum seratus persen hilang tapi paling tidak ada perbaikan.  Kita tidak terlalu memikirkan trauma lagi sehingga trauma kejiwaan terasa semakin ringan. Kita tidak terlalu mudah tersinggung oleh perlakuan orang lain.  Oleh karena itu hubungan dengan orang lain semangkin membaik.  Selain itu kita juga lebih mudah memusatkan pikiran.

 

Pennebaker dalam penelitannya juga bekerja sama dengan pakar bidang lain untuk meneliti dampaknya pada kesehatan fisik.  Temuannya senada. Dampaknya untuk fisik juga positif.  Mereka menjadi lebih mudah tidur.  Rasa sakit berkurang.  Masalah kecanduan miras dan obat juga berkurang.

 

Dampak positif itu tentu akan terasa juga pada kinerja di sekolah atau di tempat kerja.  Orang yang sehat jiwa dan raganya tentu prestasi belajarnya dan prestasi kerjanya juga baik. 

 

Nah pertanyaan berikutnya, bagaimana cara melakukan kegiatan menulis yang bermanfaat untuk Kesehatan jiwa dan raga ini?    

Caranya

Caranya mudah sekali.  Tulislah apapun yang menjadi ganjalan hati atau ganjalan perasaan atau trauma.  Tulislah dengan jujur, apa adanya.  Bagaimana kalau Anda merasa malu?  Mungkin Anda merasa malu atau ada rasa kuatir kalau apa yang Anda tulis itu bakal diketahui orang lain.  Tenang, ada cara untuk mengatasi hal ini.

 

Apabila Anda menulis di atas kertas maka sesudah selesai menulis Anda bisa membakarnya atau merobek dan membuangnya. Jangan khawatir manfaatnya tidak ikut hilang.  Jika Anda menulis dengan laptop atau telepon genggam maka  Anda bisa melindunginya dengan password atau dihapus lagi sesudah selesai.

 

Mengapa dikatakan menulis untuk kesehatan jiwa raga ini mudah? Karena Anda menulis untuk diri sendiri.   Anda menulis untuk membuat hati merasa plong, bukan untuk mengajari orang lain.

 

Anda tidak sedang menulis buku ajar untuk kuliah yang harus memakai teori rumit.  Anda tidak sedang menulis karya sastra yang harus indah.  Tapi Anda sedang menulis untuk menghibur diri sendiri. Anda menulis untuk membuang uneg uneg  alias beban hati.   

 

Jadi Anda tidak perlu memerhatikan tata bahasa, tata tulis dsb.  Anda tidak perlu memikirkan kaidah menulis.  Ini menulis bebas.  Bebas bentuknya dan bebas dari aturan.  Tidak ada editor yang mengharuskan Anda menaati kaidah tata bahasa dan berbagai teori.

 

Anda sendiri yang membuat aturan.  Kalau Anda mau menulis prosa silahkan.  Mungkin cerpen atau memoir, atau bahkan novel silahkan.  Mau puisi juga oke.

 

Anda juga bebas memakai gaya bahasa apa saja. Tidak harus memakai bahasa baku.  Pakai saja mana yang paling nyaman untuk Anda.  Mungkin gaya bahasa santai, humoris yang terasa paling cocok ya silahkan.  Pokoknya mana yang paling cocok untuk Anda. Mana yang paling membuat Anda nyaman.

 

Alatnya juga terserah Anda. Kalau menulis dengan tangan di atas kertas itu paling Anda nikmati ya monggo.  Jika Anda orang yang merasa asyik ketika menulis kaligrafi dengan kuas dan tinta hitam  silahkan.  Seni kaligrafi memang bisa menimbulkan greget yang membuat orang asyik dan tenggelam dalam keindahan yang menyehatkan. 

 

Bagaimana kalau dihiasi dengan gambar?  Boleh, silahkan.  Mungkin gambar pemandangan alam, bunga, dll membuat Anda merasa nyaman, merasa resep ya monggo. Apapun yang terasa nyaman dan terasa indah itu baik buat Anda.

 

Kemudian tentang durasinya.  Berapa lama waktu yang ideal?

Antara 15 -20 menit selama 4-5 hari rutin buat rata rata orang.  Tapi apabila Anda merasakan greget, atau enerji Anda mengalir sehingga ada merasa nyaman, merasa asyik sehingga waktu berlalu tak terasa ya nikmati saja. Teruskan saja sampai Anda merasa lelah. Pokoknya sesuaikan dengan keadaan Anda. Kalau sampai sore bahkan malam Anda merasakan asyiknya menulis artinya renjana (passion) Anda di situ.  Nikmati saja nanti bakal banyak manfaatnya.

 

Kemudan soal waktunya.  Sekali lagi ini terserah mana yang paling cocok. Mungkin pagi, siang sore malam. Mana yang paling nyaman, yang paling cocok dengan sikon Anda.  Kalau Anda bekerja sepanjang hari ya malam atau sesudah subuh.

 

Kemudian tentang tempatnya.  Anda bisa melakukannya di mana saja asal nyaman dan aman dari gangguan.  Bisa di rumah, di sekolah, di kantor dll.

 

Ringkasan

Tulislah apa saja yang menjadi beban di hati.  Bentuknya bisa apa saja, terserah.  Gaya bahasanya terserah. 

Tidak usah perhatikan tata bahasa dan tata tulis.  Ini menulis bebas dari aturan tata bahasa dan tata tulis.  Anda menulis untuk meringankan beban hati.  Bukan untuk memberi ilmu atau informasi ke orang lain.  

Tentukan sendiri waktunya dan tempatnya. Alatnya juga terserah.  Lakukan dengan rutin paling tidak empat hari dalam seminggu. 

Itulah pokok utama dari expressive writing.  Semoga Anda memetik manfaatnya untuk psikis dan fisik Anda seperti kata James Pennebaker.

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB