x

Foto: Senja di Kali Menou, Nabire, Papua Tengah. (YD:18-06-2022).

Iklan

Yulianus Degei

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 17 November 2021

Selasa, 4 April 2023 20:05 WIB

Manis Hanyalah di Awal

"Bahkan tidak ada satupun jaminan, bahwa tetap akan bersamamu. Apalagi pada hubungan yang serentan kaca bernama pacaran."

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dia datang, menawarkan segala yang termanis diseluruh dunia, menaruhnya ditangan lalu mengulurkannya kepadamu. Dia berkata bahwa akan selalu menjadi milikmu. Katanya, kamu adalah makhluk menggemaskan yang selalu membuat dia senang dan bahagia, memandang dan berbincang lama-lama.

Beberapa waktu berselang, kalian menjadi sangat dekat, tapi dia tidak memberi nama pada hubungan tersebut. Kamu yang merasa cukup berpikiran terbukapun pada akhirnya menerima dia, karena kalian sama-sama dewasa, melabeli sesuatu bukan lagi hal yang terlalu penting. Menjaga komitmen saja sudah cukup.

Relung hatimu begitu penuh oleh dia, cinta yang sudah tak terkira karena kedekatan yang sudah bukan lagi layaknya orang asing. Namun benar-benar sudah seperti pasangan pada umumnya. Hanya saja tidak ada kalimat kamu kekasihku dan aku kekasihmu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pikirmu, yang paling penting adalah kebersamaan. Perihal ikatan, bukankah interaksi dan pendekatan sudah mengatakan banyak dari pada lebel hubungan? Namun, kamu lupa satu hal, hatimu yang penuh akan cinta, harapanmu yang tumbuh untuk kalian dimasa depan, hanyat yang kamu rasakan Ketika menatapnya, dan seluruh perhatian yang ingin selalu tercerah untuknya, tak menjadi jaminan bahwa dia juga merasakan hal yang sama.

Benar bahwa kalian bersama, raga saling pandang, tetapi hati manusia siapa yang mengetahui? (Loela Dreakel). Kendati kalian saling berdekatan, kamu tidak tahu detik itu apa yang dia rasakan.

Pada akhirnya, segala hal memang tentang pengendalian diri. Bagaimana kita menjadi paling cinta kepada diri sendiri, paling menghargai diri sendiri, dan paling sayang dengan diri sendiri.

Memang benar, kita tidak bisa berharap apapun yang ada di dunia ini untuk tetap diposisi yang sama dalam jangka waktu yang lama. Kamu tak bisa menahan hatinya untuk tetap berpihak kepadamu, bila memang dia pergi, maka kamu juga harus pergi.

Tempat yang kalian singgah saat bersama, memangnya untuk apa kamu menyinggahnya seorang diri ketiak dia bahkan sudah tak berniat untuk pulang? Ketika dia sendiri sudah menemukan rumah yang baru, atau setidaknya bila dia membebaskan diri darimu, mengapa kamu harus terpuruk dikegelapan?

Bila dia pergi, harusnya kamu juga sudahi berpura-pura bahwa dia akan kembali. Bila dia berani memutuskan untuk pergi dengan alasan yang tidak bisa diterima olehmu sebagai manusia yang pernah menjalin hubungan baik dengannya, maka mengapa kamu masih mengharapkan manusia seperti itu untuk manusia sepertimu?

Ibaratkan kalian adalah dua manusia yang ada dimuka bumi dan bukannya menyebutnya dengan kata ‘kita’ dan mengalirkan semua luka karena terkenang masa lalu. Posisikan dirimu sebagai manusia yang berhak dihargai dalam hubungan baik dengan manusia lainnya. Bukankah kamu tidak suka dengan manusia yang tidak menghargai kebaikanmu? Mengapa kamu kecualikan dirinya hanya karena kalian pernah bersama?

Dia juga sama dengan kamu, sama-sama manusia yang pantas dimanusiakan dan tidak layak dicurangi dengan alasan apapun.

Dogiyai, 04 April 2023

Karya: Yulianus Degei

 

 

Ikuti tulisan menarik Yulianus Degei lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

9 jam lalu

Terpopuler