x

https://www.wallpaperbetter.com/id/hd-wallpaper-giddn

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Sabtu, 8 April 2023 20:57 WIB

2 Langkah Perbaikan Diri

Kata mutiara Rumi selalu memikat dan penuh makna. Ternyata bisa juga kata mutiaranya dikaitkan dengan parenting. Bagaimana paparannya? Sila ikuti terus.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh: Bambang Udoyono

Kata mutiara Maulana Jalaludin Rumi

When will you begin that long journey into yourself? Kalimat itu lagi lagi kutipan dari Maulana Jalaludin Rumi, Sufi kondang dari abad 13.  Arti harafiahnya – kapan anda mulai perjalanan panjang menuju ke diri sendiri? Tentu saja dia tidak sedang membahas perjalanan fisik.  Lalu perjalan apa yang dia maksud?  Mari kita bahas.

Evaluasi diri

Perkiraan saya Rumi sedang menekankan atau mengingatkan pada kita untuk segera melakukan muhasabah diri sendiri.  Dia menyarankan kita mengevaluasi diri kita sendiri.  Dalam Islam memang ada perintah untuk mengaca diri dengan tujuan tentu saja untuk memperbaiki diri.  Di dalam Al Qur’an Allah swt berfirman:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

”Hai orang orang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akherat), dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS Al Hasyr ayat 18)

 

Kemudian ada juga hadist yang senada.   

“Dari Syadad bin Aus r.a, dari Rasulullah SAW, bahwa beliau berkata, “Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT”.  (HR. Imam Turmudzi).

 

Kalau ada perintah tegas seperti itu artinya kegiatan ini sangat penting. Semua orang pasti memiliki kelemahan, maka sebaiknya melakukan evaluasi diri dengan jujur.  Di sinilah kesulitannya.  Kita sulit jujur pada diri sendiri. Kendalanya adalah ego. Barangkali sulit untuk melakukan dengan sempurna, tapi paling tiak ada upaya yang terus menerus.  Apa yang perlu dievaluasi?

 

Paling tidak dua hal.  Pertama soal hubungan kita kepada Allah swt.  Sila tengok semua tindakan ibadah kita. Temukan titik lemahnya sebagai bahan memperbaiki diri.  Apalagi di buan Ramadhan.  Anda memiliki kesempatan emas untuk memperbaiki diri agar menjaid hamba Allah yang makin baik.

 

Kedua adalah soal hubungan kita dengan sesama manusia alias peran sosial kita.  Peran sosial utama adalah dalam keluarga dulu.  Apakah sudah baik peran kita sebagai orang tua?  Apakah sudah berdampak baik pola asuh kita?  Meskipun sudah baik upayakan meningkatkan lagi.  Bagaimana caranya?  Salah satunya adalah dengan membaca buku parenting.  Saya juga sudah menulis  buku parenting. 

 

Anda perlu membaca buku parenting karena di sekolah Anda tidak belajar keterampilan ini.   Sekarang banyak orang menawarkan pelatihan parenting.  Tapi biasanya orang Kembali kepada kebiasaan lamanya setelah selesai pelatihan.  Pengahaytan total akan dicapai dari bacaan.  Tentu kalau Anda membaca dengan cermat dan teliti dan dengan menjadikan bacaan sebagai bahan tafakur.

 

Barangkali hasilnya adalah Anda mampu menerapkan dengan baik isi buku ang Anda baca tersebut.  Mungkin juga buku tersebut memicu pemikiran Anda.  Sehingga Anda menemukan gagasan sendiri untuk bertindak.  Anda menemukan rencana aksi sendiri berdasarkan buku tersebut.  Apapun yang terjadi, kedua kemungkinan itu adalah lebih baik.

Penutup  

Jadi sila praktekkan kalimat mutiara Maulana Jalaludin Rumi di atas.  Mulailah perjalanan panjang ke dalam diri sendiri.  Lakukan evaluasi diri. Temukan titik lemah peranan kita dalam hubungan ke atas dan ke keluarga.  Lalu perbaiki.  Jangan lupa banyak baca buku parenting.  

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler