Maka yang terjadi adalah ketimpangan
Di keseluruhan aspek hidup dalam kehidupan
Idiologi sebagai pandangan dan sikap hidup
Politik yang menjurus pada hegemoni dan kekuasaan
Ekonomi yang mengarah pada keserakahan dan ketamakan
Sosial budaya dan peradaban di alam nyata dengan segala fenomenanya
Pertahanan, ketahanan dan kenyamanan hidup yang dikaruniakan oleh Tuhan Semesta Alam
Gerak siklus seluruh alam semesta
Menjadi timpang, pincang dan serba berantakan
Massal manusia mulai mencari pijakan kendali dan jati diri
Dalam menjawab tentang apa yang seharusnya ditempuh dan dilakukan
Ketika keseimbangan hidup dalam kehidupan sudah terkoyak menuju puncak
Sebab, bukankah alam semesta semula tercipta dalam prinsip penuh dengan keseimbangan?
Karenanya, bagaimana pulakah kembali menuju keseimbangan seperti pada awalnya?
Kepada Tuhanlah semustinya kita manusia bermohon, untuk mengabdikan diri dan menggantungkan hidupnya
Karena sesungguhnya, kita manusia adalah ciptaan-Nya
Menjalani hidup menurut ketentuan-Nya adalah satu keharusan
Bila tak mau seterusnya larut dan tenggelam dalam ketimpangan dan kepincangan hidup yang telah berantakan
Sebelum saatnya tiba yang tak seorangpun kuasa menghindar dan menolongnya ...
Kota Malang, April di hari kesembilan, Dua Ribu Dua Puluh Tiga.
Ikuti tulisan menarik sucahyo adi swasono lainnya di sini.