x

Iklan

Syarifudin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 April 2019

Kamis, 20 April 2023 07:20 WIB

Buku Antologi Cerpen Mario Si Anak Pejabat, Sebuah Otokritik untuk Omongan Dianggap Kebenaran

Saat kekerasan jadi pilihan, maka dunia menjadi penjaranya. Buku baru antologi cerpen "Mario Si Anak Pejabat", otokritik untuk kaum yang percaya omongan sebagai kebenaran

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bagai ikan yang hidup di air. Kata banyak orang, siapapun pasti hidup dengan cinta. Wajar, nggak sedikit orang percaya cinta seperti “agama”. Apalagi digelimangi harta dan uang. Hingga lupa, bahwa cinta juga punya kuku-kuku yang runcing. Sering menusuk dan menikam bak pisau kematian. Saat cinta berangkat tidur, duka pun berangkat hancur. Jangan beri aku cinta!

Terinpsirasi dari kasus Mario Dandy yang menganiaya David Ozora yang viral dan jadi petaka “kaum pamer” di publik, Insya Allah, buku baru Antologi Cukstaw Cerpen Mario, Si Anak Pejabat siap terbit Sabtu, 6 Mei 2023. Sebuah buku fiksi cerpen hasil kuliah menulis kreatif karya mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI bersama dosen pengampunya.

Cerita realitas yang diubah menjadi khayalan, sebuah cara beda dalam menulis. Sebagai bukti mahasiswa telah berproses dalam mempelajari, mencipta, dan menerbitkan karyanya sendiri. Belajar menulis yang nggak dibatasi ruang kelas. Menulis yang bukan pelajaran tapi perbuatan. Menulis bukan lagi teori tapi praktik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diterbitkan oleh LovRinz Publishing, antologi Cukstaw Cerpen Mario, Si Anak Pejabat hanya ingin memberi pesan, saat kekerasan jadi pilihan, maka dunia menjadi penjaranya. Buku ini sekaligus jasi otokritik buat mereka yang percaya omongan. Tanpa bisa membuktikan kebenarannya. Ketika banyak anak manusia hidup dalam tipuan dunia. Terbuai godaan setan dan rekan-rekannya. Mau sampai kapan begitu?

Siapa yang menanam pasti akan memanennya sendiri. Saat kekerasan jadi pilihan, maka dunia menjadi penjaranya. Saat omongan kosong jadi kebenaran, maka realitas jadi lawannya.

 

Buku baru ”Mario, Si Anak Pejabat” adalah bukti. Bahwa menulis harus dimulai dan berakhir dari yang tertulis. Jangan beri aku cinta. Tapi beri aku buku. Salam literasi!

 

Ikuti tulisan menarik Syarifudin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler