x

Jalan hidup

Iklan

Fadzul Haka

Cuma pengelana lintas disiplin dan pemain akrobat pikiran. Bagi yang mau berdiskusi silakan kontak saya: fadzul.haka@gmail.com
Bergabung Sejak: 2 Desember 2021

Selasa, 25 April 2023 10:45 WIB

(Tak) Terdengar

Namun, alih-alih berdialog puisi inilah yang muncul, mungkin karena sebelum renungan insomnia ini saya sempat membaca beberapa puisi dari Robert Francis dan sempat mengamati teknik dan gaya penulisan yang bisa saya tiru.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kemarin saya merenung, "Mengapa saya hampir tidak pernah curhat kepada orang lain ketika orang-orang justru curhat pada saya?"

Jika dipikir alasannya adalah karena saya ingin menghindari kekecewaan yang muncul ketika diberi tanggapan seperti ini: Kurang ibadah, itu gila, atau kamu cuma overthinking.

Teruntuk tanggapan yang ketiga, terima kasih sudah mengingatkan supaya saya terus mencurahkan isi hati kepada selembar kertas. Karena, di sini saya berdialog dengan karakter-karakter yang tidak underthinking.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, alih-alih berdialog puisi inilah yang muncul, mungkin karena sebelum renungan insomnia ini saya sempat membaca beberapa puisi dari Robert Francis dan sempat mengamati teknik dan gaya penulisan yang bisa saya tiru (meskipun tentunya, saya yakin belum muncul dalam puisi ini).

Terlepas dari unek-unek pengantar tadi, semoga puisi ini mewakili pembaca yang punya pengalaman serupa. 

 

"Dengar, dengar..."

pinta hatiku

yang terkubur hingar-bingar

notification, megaphone, klakson

dunia tanpa nada

 

ada kalanya kuterbangun

pukul tiga pagi

segala yang tak terucap

meninggalkan embun

di wajah patung

malaikat

 

memang hanya sunyi

yang disembunyikan hutan

sebaik-baiknya pendengar

kepadanya seluruh jeritan

bersemayam dalam

kebisuan semesta

 

hati-hati kepada bunga dandelion

O, engkau yang membisikkan rahasianya

telinga petaka bagi angin pesanmu

setiap cerita disebarnya jauh

dengan cuma-cuma

agar dirinya tetap

didengar

 

pergilah ke taman

di mana bunga mengundang

kupu-kupu dan lebah yang

menulis curahan hatimu

dengan tinta madu

: berbuah nurani

di kebun hati

 

Bandung, 2023

Ikuti tulisan menarik Fadzul Haka lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler