Pada suatu malam
Bulan itu terang-benderang
Suara katak sahut-sahutan
Namun hati makin temaram.
Rindu ini berulang kemudian
Kenangan yang tak berkesudahan
Temaram redupkan harapan
Menghadiahkan iba agar ibu bertahan.
Lantas ucapku;
"Aku tak bisa sekadar bertahan;
sudah tak kuat sebatas pelampiasan,
maka biarkan aku, pergi menuju temaram."
Sahutmu;
"Tetap di sini bersamaku.
Aku tak buat kesedihan,
biar kali ini kamu yang aku rindukan."
Namun langit turunkan sabda indahnya;
"Dua hati tidak ditakdirkan bersama,
sudah sama-sama menderita
Berpisah adalah sebuah jawaban yang nyata!"
Sudah itu saja.
(2021)
Gilang Ramadhan
Ikuti tulisan menarik Gilang Ramadhan lainnya di sini.