Temaram

Jumat, 12 Mei 2023 13:26 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada suatu malam 

Bulan itu terang-benderang

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suara katak sahut-sahutan

Namun hati makin temaram.

 

Rindu ini berulang kemudian

Kenangan yang tak berkesudahan

Temaram redupkan harapan

Menghadiahkan iba agar ibu bertahan.

 

Lantas ucapku; 

"Aku tak bisa sekadar bertahan;

sudah tak kuat sebatas pelampiasan,

maka biarkan aku, pergi menuju temaram."

 

Sahutmu;

"Tetap di sini bersamaku.

Aku tak buat kesedihan,

biar kali ini kamu yang aku rindukan."

 

Namun langit turunkan sabda indahnya;

"Dua hati tidak ditakdirkan bersama,

sudah sama-sama menderita

Berpisah adalah sebuah jawaban yang nyata!"

 

Sudah itu saja.

(2021)

Gilang Ramadhan 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Gilang Ramadhan

Penyair

0 Pengikut

img-content

Di manakah aku?

Jumat, 26 April 2024 07:17 WIB
img-content

Sebuah Percakapan Hati

Sabtu, 11 November 2023 07:47 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua