Tahun 2023 Kasus HIV dan Sifilis Meningkat di Indonesia

Minggu, 4 Juni 2023 10:30 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Data Kemenkes menunjukkan bahwa jumlah ibu rumah tangga yang positif terinfeksi HIV hampir mencapai 35%. Angka tersebut bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan kasus HIV pada pekerja seks laki – laki.

Solo – Pada bulan Mei tahun 2023 Kementerian kesehatan merilis bahwa angka tingkat kejadian HIV dan sifilis semakin hari semakin meningkat. Selain itu tingkat penularannya pun cukup tinggi. Hal ini perlu diwaspadai karena kedua penyakit tersebut merupakan penyakit serius dan cepat menular.

Data Kemenkes menunjukkan jumlah ibu rumah tangga yang positif terinfeksi HIV hampir mencapai 35%. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kasus HIV pada pekerja seks laki–laki. Juru bicara Kemenkes yaitu dr Muhammad Syahril menyampaikan, “Kasus HIV baru pada kelompok ibu rumah tangga bertambah semakin besar dengan angka 5.100 kasus setiap tahunnya. Tidak hanya ibu rumah tangga saja, saat ini kasus penyakit HIV pada anak usia 1 – 14 tahun mencapai 14.150 kasus. Angka ini setiap tahunnya bertambah sekitar 700 – 1000 anak dengan penyakit HIV”.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu penyebab utama tingginya penularan HIV pada ibu rumah tangga, antara lain, rendahnya pengetahuan akan pencegahan dan dampak penyakit. Sebab lain adalah mereka memiliki pasangan dengan perilaku sex beresiko.  Adapun kasus penyakit sifillis meningkat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Dari tahun 2016 hingga tahun 2023 rata–rata penambahannya mencapai 17-20 ribu kasus per tahun.

Dokter Syahril menyampaikan bahwa presentasi pengobatan pada pasien sifilis masih rendah karena adanya stigma dan rasa malu. Setiap tahun,  dari lima juta kehamilan hanya 25% ibu hamil yang melakukan skrining Sifilis. Sedangkan dari 1,2 juta ibu hamil, 5.590 positif terkena penyakit sifilis.

Kemenkes menghimbau kepada khalyak untuk aktif melakukan pencegahan, antara lain, setia pada pasangan agar terhindar dari sex berisiko. Pasangan juga diimbau menggunakan pengaman saat berhubungan sex berisiko.

Dosen Spesialis medikal Bedah Prima Trisna Aji menyampaikan penyakit HIV merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit. Apabila sistem kekebalan tubuh hilang maka akan mudah tertular penyakit berbahaya. Celakanya, hal itu akhirnya menyebabkan komplikasi.

Sedangkan penyakit sifilis (dikenal juga dengan nama raja singa)  adalah salah satu penyakit menular seksual atau IMS yang disebabkan infeksi bakteri Treponema pallidum. Gejala nya adalah munculnya luka pada alat kelamin, dubur, bibir, maupun mulut. Munculnya luka tersebut akan terjadi 10 sampai dengan 90 hari setelah bakteri masuk ke dalam tubuh.

Lama waktu pemulihan sifilis primer kurang lebih 3-6 minggu. Salah satu modus penularannya adalah gonta-ganti pasnagan saat berhubungan seks.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
Lihat semua