Tidak semua orang memahami unsur hara yang menjadi kebutuhan tanaman untuk terus berfotosintesis. Padahal unsur hara yang tepat akan memacu tanaman tersebut terus tumbuh dan berproduksi dengan maksimal. Salah satunya adalah sulfur untuk tanaman, yang memiliki peranan penting dalam proses metabolisme tumbuhan.
Pupuk ZA yang selama ini cukup akrab di kalangan pertanian maupun perkebunan, mempunyai kandungan 24% unsur sulfur (S). Tentunya juga unsur-unsur hara lainnya, seperti Nitrogen (N), Phospor (P), Kalium (K), Calcium (Ca), Magnesium (Mg) dan lain sebagainya. Sehingga kebutuhan nutrisi tumbuhan tersebut menjadi tercukupi secara seimbang.
Penggunaan Belerang untuk Tumbuhan
Sebagai salah satu unsur penting bagi tumbuhan untuk proses terbentuknya klorofil. Sulfur atau belerang juga berperan penting untuk proses pengembangbiakan tanaman. Untuk itu sangat dibutuhkan pemahaman penggunaan unsur belerang ini. Beberapa cara penggunaan sulfur untuk tanaman beserta pemanfaatannya, antara lain:
1.Untuk Bawang Merah Dan Putih
Unsur sulfur untuk tanaman umbi-umbian seperti Bawang Merah dan Putih, berguna untuk memperbesar umbi akarnya. Selain itu juga dapat mengurangi proses penyusutan pada waktu penyimpanan serta memperbaiki aroma-nya. Dosis yang dapat dijadikan patokan dasar pemberian pupuk untuk bawang merah dan putih, antara lain
- · 2 ribu kg/Ha untuk Petroganik
- · 100 kg/Ha untuk ZK
- · 800 kg/Ha untuk Phonska
- · 400 kg/Ha untuk ZA
2.Pada tembakau
Unsur sulfur untuk tanaman tembakau sangat bermanfaat dalam menjaga kelenturan daun , aroma yang unik dan dapat memperbaiki warna-nya. Untuk itu diperlukan dosis penggunaan pupuk yang mengandung sulfur, sebagaimana berikut:
- · 1000 kg/Ha untuk Petroganik
- · 100 kg/Ha untuk ZK
- · 300 kg/Ha untuk Phonska
- · 100 kg/Ha untuk ZA
3.Tanaman Padi
Untuk memperbanyak jumlah anakan pada tumbuhan padi, maka penggunaan pupuk yang mengandung Sulfur. Maka agar tanaman padi tersebut dapat di panen maksimal dengan memakai dosis sebagai berikut:
- · 500 kg/Ha untuk Petroganik
- · 100 kg/Ha untuk ZK
- · 300 kg/Ha untuk Phonska
- · 125 kg/Ha untuk ZA
4.Tanaman Tomat
Tanaman buah seperti tomat sangat memerlukan sulfur untuk menjaga metabolisme tumbuhan, agar dapat terus berproduksi. Tentunya dengan dosis penggunaan sebagi berikut:
- · 2 ribu kg/Ha untuk Petroganik
- · 100 kg/Ha untuk ZK
- · 800 kg/Ha untuk Phonska
- · 200 kg/Ha untuk ZA
5.Tumbuhan Anggur
Pada tumbuhan anggur, unsur sulfur sangat bermanfaat dalam pembentukan tunas dan asam amino. Untuk itu diperlukan penggunaan dosis yang sesuai dengan aturan, sebagaimana berikut:
- · 3 ribu kg/Ha untuk Petroganik
- · 100 kg/Ha untuk ZK
- · 1500 kg/Ha untuk Phonska
- · 800 kg/Ha untuk ZA
6.Pada Nanas
Pada tanaman nanas. Penggunaan dosis sulfur diperlukan, untuk mengantisipasi daya tahan buah nanas tersebut. Sehingga tidak berlebihan dalam merawat tanaman nanas tersebut, seeperti:
- · 2 ribu kg/Ha untuk Petroganik
- · 150 kg/Ha untuk ZK
- · 150 kg/Ha untuk Phonska
- · 100 kg/Ha untuk ZA
- · 150 kg/Hauntuk UREA
7.Semangka Dan Melon
Pada tanaman buah seperti melon dan semangka, unsur hara seperti sulfur banyak memberikan manfaat. Namun, tetap harus memperhatikan aturan atau dosis penggunaan secara tepat:
- · 2 ribu kg/Ha untuk Petroganik
- · 250 kg/Ha untuk ZK
- · 1200 kg/Ha untuk Phonska
- Manfaat Penting Sulfur Bagi Tumbuhan
Selain dimanfaatkan untuk memicu pembentukan butir hijau pada daun saat berfotosintesis, yang kemudian menyebabkan daunya lebih berwarna hijau. Sehingga menghasilkan vitamin, lemak, gula, pati dan lain sebagainya. Juga dapat membantu meningkatkan daya tahan tanaman terhadap berbagai serangan jamur.
Serta memiliki fungsi dalam aktivitas enzim guna membantu saat terjadi reaksi biokimia. Tentunya hal tersebut akan mendorong pertumbuhan pada tanaman tersebut. Sehingga menghasilkan peningkatan produksi pertaniannya.
Nah, demikianlah cara penggunaan sulfur untuk tanaman beserta pemanfaatannya. Penggunaan dosis atau takaran yang tepat, akan semakin mendorong produktivitas panen tanaman tersebut. Semoga menginspirasi dan bermanfaat
Ikuti tulisan menarik Bachtiar R. Pudya lainnya di sini.