x

Asriafi Ath Tha\x2019ariq. Sumber: https://infopublik.id/kategori/nusantara/479680/pemuda-asal-lumajang-sukses-raih-juara-pemuda-pelopor-2020-tingkat-jatim

Iklan

Bibi Suprianto

Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS), Universitas Gadjah Mada (UGM)
Bergabung Sejak: 21 April 2023

Rabu, 21 Juni 2023 19:59 WIB

Dengan Gedang, Asriafi Merawat Lingkungan Kabupaten Lumajang

Asriafi dan Gerakan Pemuda Lumajang (Gedang) yang ia bentuk, berkontribusi nyata terhadap lingkungan dan warga sekitar. Gedang menjadi provokator kebaikan, mulai dari pemanfaatan pekarangan nganggur hingga ikhtiar mengolah limbah ternak. Asriafi pun diganjar SATU Indonesia AWards 2022 untuk seluruh inisiatifnya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Lahir di Jakarta, Asriafi Ath Tha’ariq justru menceburkan diri mengembangkan peternakan di sebuah desa di Lumajang, Jawa Timur. Permasalahan lingkungan di wilayah inilah yang telah menggerakkan dirinya. Dia melihat warga membuang kotoran sapi dan kambing sembarangan, yakni ke sungai atau diendapkan di halaman rumah. Tentu saja, kotoran tersebut mengeluarkan bau dan menimbulkan pencemaran sungai. Selain itu, kotoran hewan itu juga berdampak pada kesehatan masyarakat.

Asriafi lalu menggerakkan komunitas pemuda lokal memanfaatkan limbah itu melalui gerakan menabung kotoran ternak. Komunitas itu diberi nama Gerakan Pemuda Lumajang alias Gedang. Komunitas yang didirikan pada 2012 ini awalnya bergerak di bidang sosial. Ia merekrut anak-anak yatim piatu dan fakir miskin lalu diberi bekal ilmu melalaui program outbond bernama Gleyo.

Anak-anak lulusan SMP dan SMA yang tidak bisa melanjutkan studi itu dibina secara mental, kepemimpinan, dan aspek lainnya untuk menjadi seorang tutor outbond. Untuk kerjanya ini ia mendapatkan penghargaan di bidang pendidikan tingkat provinsi sebagai Pemuda Pelapor

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 2014 Gedang merambah aspek lingkungan. Dia membuat plasma pada setiap desa yang menghasilkan limbah kotoran ternak. Di setiap desa itu ia berkoodinasi dan menerapkan strategi pengelolaan dan pemasarannya. Para peternak dihimbau untuk tidak membuang limbah ternak sembarangan, tetapi menjualnya kepada Gedang untuk diolah. Namun karena dalam pandangan Islam kotoran tidak boleh diperjualbelikan, maka limbah itu dibeli dengan cara membayar jasa pengemasan kotoran ternak. Mereka memanfaatkan Gudang KUD untuk lokasi pengumpulan kotoran ternak di desa.

Asriafi menapat penghargaan sebagai Pemuda Pelopor Bidang Lingkungan SDA dan Pangan tingkat kabupaten dan provinsi pada 2016 untuk kontribusinya tersebut. Apresiasi ini memberikan dukungan kepada Asriafi untuk belajar lebih medalam mengenai permasalahan lingkungan. Ia juga mendorong Gedang untuk aktif membahas permasalahan lingkungan secara lebih luas

Pada 2017 Asriafi mulai berkeliling di wilayah Kabupaten Lumajang mengkampanyekan isu-isu lingkungan. Dia bergerak ke pelosok, kawasan kumuh dan juga area yang belum tersentuh aksi perbaikan. Inilah yang memunculkan program Gedang berikutnya, yakni provokator lingkungan. Dalam aksi provokasimya, Gedang memberikan edukasi dampak lingkungan jika tidak ada aksi upaya pelestarian.

Asriafi dan Gedang memberikan wawasan edukasi lingkungan, pengenalan dampak negatif jika lingkungan tak dirawat, dan pengenalan dampak positif terhadap lingkungan melalui aksi-aksi kepedulian lingkungan. Mereka juga memberikan pelatihan pengelolaan bank sampah, pembuatan biopori, sumur resapan, dan pembuatan komposter. Gedang juga mengajarkan pemanfaatan pekarangan terbengkalai dengan menanam sayur dan buah. Aksi ini pun lalu menyebar keseluruh pelosok desa di kabupaten Lumajang.

Asriafi dan Gadang menggandeng banyak pihak dalam melaksanakan aksi lingkungannya. Dinas Lingkungan, misalnya, membantu dengan memberi data lokasi yang diperlukan di Kabupaten Lumajang. Selain itu, juga menyerahkan bibit tanaman sebanyak 3.000.000 buah dan tanaman keras.

Kemudian Dinas Ketahanan Pangan membantu dalam mengedukasi tata-cara menanam sayur dan pengelolaannya. Dinas Perdagangan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat membantu dalam edukasi pengemasan dan pemasaran hasil produk olahan dan inovasi lingkungan. Selain itu masih banyak lagi lembaga yang menjalin kerja sama dengan Asriafi dan Gedang.

Program Provokator Lingkungan Asriafi dan Gedang melakukan edukasi, pelatihan, pendampingan lingkungan, pemasaran hasil produk dan paket edukasi lingkungan. Aksi tersebut dilakukan secara rutin. Minimal dua minggu sekali ia melakukan pemantauan dan bersilaturahmi kepada masyarakat. Dalam silaturahmi itu mereka melihat aksi yang sudah dilakukan dan merancang aksis mingguan di lokasi.

Dengan seluruh ikhtiarnya itu Asriafi mendapat beberapa apresiasi. Pertama, Asriafi mendapatkan gelar mahasiswa berprestasi; (2) sebagai pemuda Pelapor Terbaik 1 bidang pendidikan tingkat kabupaten tahun 2012; (3) Pemuda Pelapor Terbaik 3 dibidang Pendidikan tingkat provinsi tahun 2012; (4) Pemuda Pelapor Terbaik 1 Bidang Pengelolaan SDA dan Lingkungan Tingkat kabupaten tahun 2016, serta (5) Pemuda Pelapor Terbaik 1 bidang Pengelolaan SDA dan lingkungan tingkat kabupaten tahun 2020.

Dia juga mendapat penghargaan SATU Indonesia Awards 2022 untuk semua kontribusinya kepada lingkungan dan masyarakat Lumajang.

Ikuti tulisan menarik Bibi Suprianto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

8 jam lalu

Terpopuler