Made Agus Janadarna Menjadikan Sampah Plastik sebagai Karya Seni

Jumat, 18 Agustus 2023 13:33 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Made Agus terus bergerak dalam pengelolaan sampah organik dan sampah plastik.

Sampah plastik telah menjadi perhatian  siapa saja di muka bumi, karena bisa menimbulkan bencana. Selain plastik tidak bisa terurai, oleh sebab itu  menjadi permasalahan besar bagi lingkungan.

Maski telah banyak peraturan yang telah dikeluarkan sebagai upaya untuk mengontrol sampah plastik, pewujudan kepada masyarakat masih belum maksimal. Oleh karena itulah, seorang   pemuda bernama Made Agus Janardana, kelahiran Singaraja, Bali 23 Januari 1990, menggelsr program kerira usahakan sosial berbasis lingkungan melalui karya seni kreatif Wajah Plastik. Kesempatan ini dia manfaatkan untuk meminimalisir sampah plastik yang telah menjadi masalah bagi lingkungan dan masyarakat.

Wajah Plastik merupakan sebuah karya seni ilustri wajah yang menggunakan bahan dari limbah plastic kemasan sekali pakai. Made Agus Janadarna mulai mengembangkannya sejak tahun 2018 di desa Bungkulan, Buleleng, Bali. Namun, sebenarnya inovasi ini merupakan produk Yayasan Sahabat Bumi Bali yang telah dimulai dulu sejak tahun 2016. Yayasan ini bergerak di bidang lingkungan dan pengelolaan sampah organic dan sampah plastic.

Wajah plastic dibuat sebagai bentuk kompanye pengurangan sampah plastic dan memberikan edikasi, motivasi, dan inspirasi bagi masyarakat luas. Dengan rasa kepedulian dan keprihatinan, Made Agus Janardana menjadikan program tersebut sebagai bentuk rasa kemanusian terhadap lingkungan. Terlebih lagi, setelah Made Agus Janadarna mendengar kasus ikan paus sperma yang mengalami kepenuhan sampah di dalam perutnya saat terdampar di kepuluan Wakatobi, Made Agus Janadarna menjadi tergerak hatinya untuk menjaga lingkungan dari sampah.

Made Agus Janadarna adalah lulusan S2 dibidang computer, sebagai orang yang belajar di keilmuan computer, Made Agus Janadarna ingin memanfaatkan keahliannya untuk membuat desain grafis sebagai edukasi plastic dalam memilah dan mengelolah sampah plastic yang dihasilkan. Desain grafis tersebut akan disebarluaskan sebagai bentuk edukasi dan kompanye pengurangan sampah plastic. Made Agus Janadarna selalu mendapatkan dukungan dari orang-orang seperti keluarga, sahabat, instansi, pemerintah, dan instansi swasta. Bantuan yang diterima berupa dukungan moral, bantuan menyebarkan informasi, dan kerja sama. Dari pemerintah misalnya, memberikan kesempatan untuk mengikuti perlombaan, pameran, dan festival untuk menampilkan wajah plastic kepada banyak orang. Selain itu, bantuan yang diberikan berupa pinjaman dana usaha sebesar 20 juta yang diberikan atas keberhasilan Made Agus Janadarna dalam memenangkan event StartUp Challenge yang diadakan pada tingkat provinsi Bali.

Salain itu, dalam pengerjaan Wajah Plastik, Made Agus Janadarna hanya dibantu oleh beberapa pemuda yang berlatih bersama dia. Hal inilah yang membuat Made Agus Janadarna menjadi kuwalahan, apalagi saat harus mengerjakan banyak pesanan yang datang. Hambatan yang dia dapatkan ialah, pertama, Made Agus Janadarna tidak memiliki printer untuk mencetak. Untuk mencetaknya, dia harus pergi ke kota yang jaraknya sangat jauh dari tempat tingalnya. Hal ini akan berdampak pada efektifitas dan efesiensi waktu yang kegiatannya tidak hanya membuat wajah plastic saja, tetapi aktifitas-aktifitas lainnya. Untuk menghadapi situasi ini, memberdayakan dan melatih saudara dan keluargannya untuk melaksanakan pendampingan, workshop, hinggga pengerjaan sampah plastic. Made Agus Janadarna juga menjadwalkan percetakan agar bersamaan dengan waktu kegiatan penyuluhan.

Kegiatan ini telah memberikan dampak positif terhadap pengelolaan sampah plastic. Melalui Yayasan Sahabat Bumi Bali, Made Agus Janadarna dapat memberikan edukasi yang lebih kepada banyak orang. Dan dengan karya seni yang dia bua, dia dapat membantu mengurangi sampah dan membuat karya yang menjadikan sampah plastic berguna untuk banyak orang.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Bibi Suprianto

Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS), Universitas Gadjah Mada (UGM)

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
Lihat semua