Cuaca panas, dingin.
Bersama kawan-kawan.
Dari angkutan kota ke lain
terminal, trotoar, halte-halte,
lampu merah penyeberangan.
Mengejar Tuhan.
Tetap tersenyum.
Berdoa amat banyak.
Bahagia dari-Mu hari-hari berlari.
Panorama garis miring atau kurva,
sirna oleh hikmah vertikal.
Bau matahari, milikku.
Mungkin sampai ke surga-Mu.
Bersyukur, segala limpahan
kesehatan. Cukup rezeki. Kuat
memburu waktu sana-sini.
Girang, kian kemari penuh berkat.
Recehan, mondar-mandir
setara ikhlas.
Jawaban dari doa-doa.
Berbunga-bunga taman hati.
Tuhan, aku terus menyanyi, menari
selepas pulang sekolah.
Mengejar pelajaran, bersama
kawan-kawan sepermainan,
bergaul sehat saling peduli, berbagi
di bawah matahari. Bermain hujan.
Beriman kepada-Mu, menuju
pendidikan jalan utama.
Aku, bukan manusia marginal.
Tuhan, tak kenal istilah kemanusiaan
semacam itu.
Tuhan, hanya kenal,
bersama dalam iman-Nya.
Terima kasih Tuhan.
Engkau ijinkan aku, mengejar
senyum cinta-Mu.
***
Jakarta Indonesiana, Juni 17, 2023.
Ikuti tulisan menarik Taufan S. Chandranegara lainnya di sini.