x

ilustrasi tokoh politikus (pixabay.com/mohamed_hassan)

Iklan

Alqouri Muhammad farhan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 Juni 2023

Sabtu, 24 Juni 2023 12:37 WIB

Pencitraan? Bukan kah Sudah Basi?

Artikel ini menyinggung tentang suatu fenomena yang disebut pencitraan yang dilakukan oleh para aktor-aktor politik guna mencari simpati dari masyarakat saja

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Memasuki tahun tahun politik,mulai bermunculan para aktor aktor politik yang ingin mencuri simpati masyarakat. Apalagi menjelang pemilu tahun 2024 mendatang. Beberapa nama besar para bakal calon presiden mulai bermunculan.Tak heran,banyak dari beberapa calon tersebut muncul dengan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk semata mata mengumpulkan simpati masyarakat.

Lalu bagaimana sih pandangan masyarakat mengenai beberapa calon yang mulai gencar menampakkan citra nya menjelang pemilu 2024?

Yang sama sama kita ketahui,pada awal kemunculan presiden jokowi saat menjabat sebagai Gubernur provinsi DKI jakarta,Jokowi melakukan kampanye nya dengan cara “Blusukan” ke berbagai tempat guna meninjau keadaan dan perkembangan daerah yang menjadi area pemerintahan nya.

Dari kegiatan tersebut,sampai saat sekarang ini,hal yang berkaitan dengan turun melihat masyarakat menjelang tahun pemilu sering disebut dengan “Pencitraan”.

Sebenarnya,sah sah saja jika bakal calon politik menampak kan citra nya kepada masyarakat. Hal ini bertujuan guna mendapat kan rasa simpati dan kepercayaan yang besar dari masyarakat tentang bagaimana program dari calon tersebut.Akan tetapi,seiring berjalan nya waktu,pencitraan mulai dianggap sebagai tipu muslihat saja dari beberapa calon yang ingin maju di pemilihan umum.

Bagaimana tidak,dimasa kampanye nya,para calon calon politisi dengan gencar nya melakukan aksi perbaikan citra dimata masyarakat,akan tetapi disaat terpilih semua hanya tinggal berupa kenangan semata.Bahkan kinerja yang awalnya sangat luar biasa tergambar pada saat kampanye,tiba tiba hilang bak ditelan bumi.

 

Masyarakat seperti diterpa trauma yang luar biasa melihat kegiataan pencitraan ini.Banyak masyarakat hanya termakan janji semata oleh para calon politik.Hingga akhirnya,banyak masyarakat menilai kegiatan pencintraan sudah basi,tidak menjadi tolak ukur lagi bagi masyarakat untuk menentukan pilihan nya pada pemilihan umum.

 

Pada contoh kasus nya,Anis baswedan merupakan seorang bakal calon Presiden Republik indonesia tahun 2024 yang diusung oleh partai nasdem.Pada Rabu tanggal 14 Juni 2023 lalu,PSSI menggelas pertandingan Fifa matchday antara Timnas indonesia menghadapi Timnas palestina di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.Terlihat Anies Baswedan muncul ditengah tengah masyarakat di tribun ekonomi. Ya,jelas saja sekelas pejabat yang pernah menjadi gubernur DKI Jakarta dan akan menjadi calon presiden tahun 2024 tiba tiba muncul ditengah tengah masyarakat biasa dalam pertandingan sepak bola.

Banyak masyarakat yang beranggapan,bahwa ini adalah salah satu gerakan Pencitraan ya g dilakukan oleh Anies Baswedan.Apalagi pertandingan ini terjadi di tahun tahun akan masuk tahun politik,masyarakat seolah menilai   hal ini dilakukan hanya untuk mengambil hati masyarakat seolah olah Anies Baswedan adalah pejabat yang sangat merakyat.Padahal biasanya Anies Baswedan sering kali berada di tribun VIP saat menyaksikan beberapa pertandingan sepak bola.

Lalu muncul pertanyaan masyarakat “Kenapa hal ini dilakukan saat masuk tahun tahun politik?”

Hal ini merupakan salah satu contoh kasus yang sebenarnya masih banyak lagi para calon calon politik terutama calon presiden 2024 banyak melakukan Pencitraan pada saat tahun pemilu sudah mulai dekat.

 

Kalau bukan dengan Pencitraan yang bersih,Lalu bagaimana lagi cara agar meraih suara dari masyarakat?

 

 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Alqouri Muhammad farhan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler