x

McKinnon (baju biru) bersama Dennys Lombard saat ekskavasi Kota Cina, Sumatera Utara, 1976.

Iklan

Ali Anwar

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 28 Juni 2023 06:00 WIB

Edmund Edwards McKinnon, Penyelamat Situs di Sumatera

Kabar duka merebak,Edmund Edwards McKinnon, pelopor eksplorasi situs purbakala Sumatera, meninggal pada Sabtu, 24 Juni 2023. Arkeolog dari Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS) itu tersohor sejak istiqomah mengangkat situs Kota China, Kota Rentang, Bulu China, hingga Benteng Putri Hijau ke dunia arkeologi internasional.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kabar duka merebak dari teman-teman sejarawan dan arkeolog. Edmund Edwards McKinnon, pelopor eksplorasi situs purbakala Sumatera, meninggal pada Sabtu, 24 Juni 2023.

Arkeolog dari Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS) itu (1939-2023) tersohor sejak istiqomah mengangkat Situs Kota China, Kota Rentang, Bulu China, hingga Benteng Putri Hijau ke dunia arkeologi internasional.

Peneliti asal Inggris itu, secara berkala menetap di Asia Tenggara sejak 1960. Ia belajar pertanian di Sekolah Tinggi Pertanian Edinburgh dan East of Scotland dan setelah itu pensiun di perkebunan perkebunan di india dan India Selatan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menemukan situs pelabuhan abad pertengahan Kota Cina dekat Belawan, Deli pada 1972 dan sejak itu terlibat dalam penelitian sejarah arkeologi dan seni di Sumatera. 

Dia telah mengidentifikasi beberapa lokasi pemukiman abad pertengahan di Sumatera Utara dan Aceh, termasuk Kota Rentang, serta Pulau Kompeh di Teluk Aru dan situs Pancu/Lambaroneujid di sebelah barat Banda Aceh.
*

Perkenalan saya dengan McKinnon secara fisik hanya tiga hari saat sama-sama mengikuti Seminar Kesejarahan Sriwijaya dan Poros Maritim di Palembang, 9  Agustus 2018. Namun, amat berkesan.

Kami duduk berdampingan di kursi paling belakang. Sosoknya bersahaja, murah senyum, selalu menempatkan dirinya sejajar dengan teman bicaranya. Kalau tersenyum atau tertawa, kumis baplangnya yang  putih tertarik ke atas. 

Begitu Kinnon bilang dirinya tinggal di Sentul, Bogor, Jawa Barat, suasana makin akrab. Kebetulan saya juga punya rumah di Sentul. "Arkeolog gelo. Rumah di Sentul, sebagian besar waktunya meneliti di Sumatera," kata saya berseloroh. 

McKinnon membelalakkan matanya sambil nyengir, dan membalas saya sebagai "Sejarawan juragan kontrakan."
*

Di sela seminar, para sejarawan dan arkeolog yang dipelopori McKinnon dan sejarawan Ichwan Azhari meminta Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan segera menghentikan proyek pembangunan galeri dan taman di atas area situs Bukit Siguntang, Ilir Barat I, Pelembang.

“Ini jelas-jelas telah melanggar Undang-undang Cagar Budaya nomor 11 Tahun 2010,” kata Ichwan Azhari, dalam surat pernyataannya. Statemen tersebut dimuat di Tempo.co, Selasa, 14 Agustus 2018. 

McKinnon memperkirakan perusakan situs Bukit Siguntang telah berlangsung cukup lama.

“Lihat saja, ada batu di pinggir tangga. Itu adalah batu palsu yang berbahan semen saat ini, dibuat tahun 1990-an katanya. Padahal dahulu tidak ada,” ujar McKinnon. Di sana juga ada bangunan menyerupai pos yang rusak akibat tertimpa pohon tumbang. “Dan masih dibiarkan begitu saja.”

McKinnon menyarankan, bukit itu seharusnya menjadi cagar budaya lokasi asal legenda Sri Tri Buana dan pendirian kerajaan Sriwijaya. “Bukan lapanan piknik,” ucap McKinnon.

Menurut McKinnon, walau pun perlindungan terhadap situs sudah diatur dalam UU 11 2010, namun para pejabat daerah di tingkat I dan II tidak mengerti atau tidak terhadap peduli nilai situs purbakala.

“Di Medan, sebagai contoh, situs Kota Cina dibiarkan untuk perumahan dan di Deli Serdang sebagian situs Benteng Puteri Hijau atau  Deli Tua didozer oleh proyek perumahan, walau pun sudah ditentukan sebagai cagar budaya,” ujar McKinnon.

Selamat jalan duluan, McKinnon.

Ikuti tulisan menarik Ali Anwar lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu