---

Selasa, 27 Juni 2023 20:44 WIB

• Fiksi
• Topik Utama

Memeluk Alam

Bertemakan Alam

• Mpu Jaya Prema

---

Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.

Baca Juga

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

1 hari lalu

Keinginan yang Terulang

Kepuasan akan benda yang tak goyah, membuat manusia lupa akan arah.

Oleh: Taufiq Sentana

2 hari lalu

Mata Senja

Perjalanan dan harapan ke ujung penantian

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

3 hari lalu

Pengorbanan yang Diterima Seluruh

Mari renungkan dengan seksama, bahwa pengorbanan membutuhkan kekuatan, dan yang menerimanya wajib merasa puas.

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

4 hari lalu

Tiga Jalan yang Dipilih Manusia

Maka manakah jalan yang kita pilih dalam hayat?

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

5 hari lalu

Jangan Khawatirkan Aku

Doaku selalu untukmu terpanjat, bangkitlah dengan semangat, sungguh engkau pemilik tekad kuat.

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Fotosintesis

Panorama cerpen, imaji mengurai sel-sel otak agar tetap sehat walafiat. Tak ada pembaca tak ada seni susastra. Jelajah imajinasi.

Oleh: Wahyu Kurniawan

5 hari lalu

Gadis Bertawa Sutera

Serupa kunang bernyanyi dalam berkas cahaya. Indahkan renung, Mengajak naluri ke taman rindu yang tak bertuan

Oleh: Frank Jiib

Rabu, 8 Mei 2024 09:54 WIB

Hilang Sudah Separuh Jiwaku

Puisi yang menggambarkan tentang kepergian seseorang yang begitu berarti dalam hidup. Seakan dunia ini sudah tidak menarik lagi untuk dijalani. Hanya ada kegelapan yang bertumpuk sehingga jalan di depan tidak dapat terlihat.

Oleh: Wahyu Kurniawan

Rabu, 8 Mei 2024 09:34 WIB

Rindu, Hujan dan Sebaris Doa Untukmu

Hujan mengetuk-ngetuk atapmu, namun kau tak keluar. Tidak kah kau ingin melihat kerinduanku yang begitu mendalam?

Oleh: Wahyu Kurniawan

Rabu, 8 Mei 2024 09:22 WIB

Hati ini Tetap Rumahmu

Tolong ajari aku seni melupakan sebagaimana Engkau pernah mengajariku seni mencintai.