x

Ilustrasi penyandang kelumpuhan. Gambar: Waldryano/Pixabay.com

Iklan

Asih Fitriana

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah INISNU Temanggung
Bergabung Sejak: 8 Januari 2022

Rabu, 28 Juni 2023 16:42 WIB

Mengejar Persamaan Peluang Belajar untuk Anak Paraplegia; Kakiku Tidak Membatasi Langkahku

Pendidikan inklusi sangat penting bagi anak paraplegia untuk memberikan peluang belajar yang sama dalam mendapatkan pendidikan

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Keterbatasan fisik adalah salah satu macam disabilitas. Disabilitas adalah kondisi dimana seseorang memiliki keterbatasan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah paraplegia, yakni lumpuhnya bagian bawah tubuh sehingga membuat individu tersebut tidak bisa berjalan atau berdiri.

Anak paraplegia memiliki gangguan pada sistem saraf sehingga tidak dapat merasakan atau menggerakan bagian bawah tubuhnya. Kondisi ini tentu saja dapat membatasi aktivitas sehari-hari, termasuk kegiatan belajar anak.

Sedangkan pendidikan merupakan hak semua anak, tak terkecuali bagi mereka yang memiliki kondisi khusus seperti paraplegia. Dan kita sebagai orang tua, guru, dan masyarakat harus memberikan dukungan dan fasilitas yang memadai untuk menjamin persamaan peluangb belajar untuk anak-anak tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penting bagi kita untuk membangun kesadaran bahwa anak-anak paraplegia adalah individu yang sama-sama memiliki hak dan peluang untuk belajar dan berkembang. Kita harus terus mendukung mereka, baik secara finansial maupun emosional, serta menciptakan lingkungan yang ramah anak dan inklusif bagi mereka.

Agar dapat mengejar persamaan peluang belajar untuk anak-anak paraplegia, kita perlu melakukan beberapa hal seperti : 

a. Aksesibilitas Fasilitas Pendidikan

Kita perlu memastikan bahwa anak-anak paraplegia memiliki akses yang sama dengan anak-anak lain terhadap sarana pendidikan yang mudah diakses dan lingkungan yang ramah disabilitas, seperti akses tanpa hambatan dan fasilitas toilet yang cocok serta modifikasi pada tempat untuk duduk dan meja sehingga cocok dengan kursi roda.

b. Melibatkan Orang Tua

Sekolah harus bekerja sama dengan orang tua dan keluarga untuk memastikan bahwa pendidikan inklusi menjadi pengalaman belajar yang sukses bagi anak yang menderita paraplegia. Kolaborasi antara sekolah dan orang tua atau wali sangat penting dalam memberikan dukungan bagi anak yang membutuhkan.

c. Memberi tahu Masyarakat Tentang Disabilitas

Kita juga dapat memainkan peran penting dalam membantu masyarakat memahami tentang disabilitas dan menghilangkan stereotip negatif terhadap anak-anak paraplegia. Sekolah dapat meningkatkan kesadaran dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan seperti seminar, lokakarya, dan kegiatan sosial untuk mendorong interaksi antara anak paraplegia dan individu lainnya.

Hal ini penting karena ketakutan dan stereotip negatif terhadap individu dengan disabilitas sering kali membuat mereka merasa terisolasi dari masyarakat. Dengan meningkatkan kesadaran dan menghilangkan stereotip negatif, anak paraplegia bisa merasa lebih diterima dan diberdayakan dalam masyarakat.

d. Koreksi Diri dan Nilai-Nilai

Koreksi diri dan nilai-nilai merupakan hal yang sangat penting dalam menghadirkan pendidikan inklusi terhadap anak SD yang menderita paraplegia. Hal ini merupakan upaya untuk melatih sikap positif anak dalam menerima keberadaan anak yang berbeda dari mereka. Hal ini juga membantu anak untuk menghindari sikap diskriminatif terhadap siswa lain dengan kebutuhan khusus.

Dalam memperlakukan siswa yang menderita paraplegia, pendidikan inklusi di sekolah juga harus mencakup dalam memperhatikan kebutuhan individu anak tersebut. Dalam hal ini semua materi harus disesuaikan dengan kebutuhan anak anak menderita paraplegia. Hal tersebut bisa diatasi dengan perencanaan khusus dan mengikuti kursus pelatihan untuk guru.

e. Menjalin Kerja Sama Dalam Tim

Pendidikan inklusi untuk anak dengan paraplegia memerlukan kerjasama yang komprehensif antara guru, staf sekolah, orang tua dan siswa. Semua pihak harus berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan inklusif bagi anak menderita paraplegia.

Dengan kerja sama dan perjuangan bersama, anak-anak paraplegia dapat mengejar persamaan peluang belajar dan menjadi individu yang sukses dan mandiri di masa depan. Kita harus memahami bahwa perbedaan tidak harus menjadi batasan, dan kebersamaan adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang berpihak pada keadilan dan persamaan hak.

Ikuti tulisan menarik Asih Fitriana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu