Tersayat Sembilu
Minggu, 2 Juli 2023 08:23 WIBElegi perenungan diri, ketika kesetiaan dipertaruhkan dengan ambisi yang membabi-buta
Meniti jalan terjal dan bersemak belukar
Tidak membuat kami menyerah
Ejekan dan cacian sudah menjadi keseharian dalam setiap langkah kami
Namun kami terus melangkah bahkan terus berlari
Karena kami percaya padamu
Gelak tawa pun kami kumandangkan, untuk menutupi jerit dan tangis
Elegi apa lagi yang ingin kamu pinta dari kami????
Jujur, semuanya sudah kami tumpahkan
Hingga keringat, air mata dan darah kami pun mulai habis perlahan-lahan
Ambisimu untuk menjadi yang terbaik diantara yang paling baik, telah membuatmu buta
Rasa setia dan kebersamaan yang selama ini kami pupuk,
Telah hilang terbawa hembusan emosi buta
Yang kau tiupkan dengan kencang ke dalam hati dan jiwa kami
Kebersamaan dan rasa senasib sepenanggungang memang sudah mendarah daging
Dan merasuk kedalam sumsum tulang belulang kami
Ego masing-masing pun kami abaikan,
Agar kami bisa sama-sama naik ke panggung impian
Pancasila bukan sekedar lambang negara kami, tapi pandangan hidup kami
Ajaran kesetian sudah tertanam sejak kami hirup udara kehidupan di dunia ini
Sayangnya kamu sudah abaikan kami dengan ambisi tanpa hati
Tidak pernah dihati kami ada niatan untuk pergi menjauh
Ingatlah kesetiaan kami itu tulus,
Tanpa perlu iming-iming fasilitas, hadiah maupun sanjungan
Akan tiba masanya untuk kamu menyadari arti penting Keberadaan kami
Nanti, ya nanti setelah tembok yang kamu pasang semakin tinggi
Duduk menyepi dalam ketermenungan diri
Ikuti nurani dan logika siapkan hati dan strategi
Tersayat sembilu, ya hati kami tersayat sembilu
Elegi baru pun siap dimainkan
Napas baru siap kami hembuskan
Gelombang energi siap kami lontarkan
Asa sudah kami bulatkan
Hadapi semua setiap aral yang melintang
Dengan jiwa dan semangat pantang menyerah
Tersayat sembilu, ya jiwa kami tersayat sembilu
Empati pun ikut terkubur, mati
Nada perang telah siap kami mainkan
Gantikan lagu sumbang, yang jadi lambang kesombongan kamu
Arah sudah kami tentukan
Hati dan raga pun sudah teguhkan
Tanpa ragu untuk terus berlari
Ketika nanti semuanya sudah terbuka
Entah kapan
Tidak akan hati ini terbuka untuk mu
Impian kami tidak dengan kamu lagi
Dan kami pastikan itu
Agar kamu tahu sakit dan perihnya kami oleh ulah dan kata-katamu
Kami memang berbeda, bukan dari golongan kamu
Perpisahan itu bukan kemauan kami, tapi kamu yang membuat pagar pembatas untuk kami
Abaikan saja kami dan maaf kami tidak butuh sanjungan dan belas kasihan
Selamat jalan, sekali lagi jangan pedulikan kami
Tugas kami masih banyak, jalan kami masih panjang
Iring-iringan panjang dan derap langkah membahana kami siapkan
Asa dan cinta akan kami satukan untuk Indonesia
Negeri tempat kami bersatu padu
Klaten, 1 Juli 2023
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Tip Penting Sebelum Memulai Berbisnis Emas
Minggu, 16 Juli 2023 19:27 WIBCiri-ciri Emas yang Baik untuk Investasi
Kamis, 13 Juli 2023 07:18 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler