Mungkin Matahari Malas Pagi Ini

Jumat, 4 Agustus 2023 15:31 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sepertinya gumpalan kesedihan ada dalam pikiranku berserah—mendedikasikan api di pembakar dupa kepada suara tangisnya yang semakin menggapai Tuhan apakah harus berakhir?—apakah harus secepat hari ini? - Silivester Kiik

Karya: Silivester Kiik

 

Di pagi hari setiap kali membuka mata

mengalir cerita-cerita lama yang tak disembuhkan

seperti musim kemarau—menggugurkan daun-daun

menyesal tak dihiraukan angin muson timur.

 

Waktu begitu cepat berlari—tanpa pikir panjang kepada setiap napas

merobek tunas-tunas saat matahari terbit

tetapi di luar jendela—awan sibuk menutupi udara

mungkin matahari malas pagi ini.

 

Saat setitik sinar matahari mulai memeluk jendela yang terbuka

suara seekor pipit kecil mencapai telingaku

tetapi menyusuri taman kecil—di mana ia sedang meminta keheningan

untuk mencari air mata kepada induknya.

 

Sepertinya gumpalan kesedihan ada dalam pikiranku

berserah—mendedikasikan api di pembakar dupa

kepada suara tangisnya yang semakin menggapai Tuhan

apakah harus berakhir?—apakah harus secepat hari ini?

kepada:

batu!

tanah!

air!

dengarlah!   

 

Atambua, 03 April 2023

#SekumpulanSajak

#Buku_Puisi_Sebab_Sunyi_Tak_Lagi_Melahirkan_AirMata

#SilivesterKiik

 

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Silivester Kiik

Penulis Indonesiana.id, Guru, Penulis, Founder Sahabat Pena Likurai, Komunitas Pensil, dan Pengurus FTBM Kabupaten Belu. Tinggal di Kota Perbatasan RI-Timor Leste (Atambua).

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua