Siswa SMA Negeri 1 Atambua Belajar Daur Ulang Limbah Kertas dalam Pembelajaran Geografi

Senin, 27 Mei 2024 07:46 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kurikulum merdeka mengarahkan kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Menempatkan guru sebagai fasilitator yang mengarahkan, membimbing sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan dan hasil belajar tercapai.

Limbah kertas merupakan salah satu limbah yang paling banyak dihasilkan oleh manusia, baik yang dihasilkan oleh rumah tangga maupun sekolah dan perkantoran. Limbah kertas berasal dari pengguna kertas, seperti kertas hasil print disaat mengerjakan tugas sekolah, kertas tulis, majalah, koran, dan karton. Kertas yang sudah tidak terpakai lagi oleh penggunanya, sehingga penggunanya lebih cenderung membuangnya.

Limbah kertas tentu saja memberikan dampak buruk bagi lingkungan, baik dari segi keindahan maupun kesehatan. Hal seperti ini berpotensi buruk bagi lingkungan sekitar seperti kebersihan yang tidak terjaga akibat sampah kertas yang dibuang dengan sengaja. Pemanasan global yang bisa terus meningkat diakibatkan sampah kertas yang dibakar. Metode daur ulang limbah kertas dapat digunakan sebagai solusi pemanfaatan limbah kertas agar dapat mengurangi dampak buruknya terhadap lingkungan.

Pemanfaatan Limbah Kerta Menjadi Media Pembelajaran Geografi

Salah satu pemanfaatan limbah kertas yang tidak terpakai di lingkungan sekolah adalah dengan mendaur ulang limbah kertas menjadi sebuah media pembelajaran geografi yang menarik. Media pembelajaran adalah perantara yang dapat mempengaruhi alat indera peserta didik dalam mengamati, merasakan, atau memperoleh pengetahuan dan pengalaman. Memberikan suatu rangsangan bagi siswa dalam belajar, mengantar siswa untuk berpikir konkrit.

Kurikulum merdeka mengarahkan kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Menempatkan guru sebagai fasilitator yang mengarahkan, membimbing sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan dan hasil belajar tercapai. Atas dasar pertimbangan ini, pelaksanaan pembuatan media pembelajaran daur limbah kertas ini, peserta didik akan langsung berkontribusi dalam membuat media pembelajaran tersebut, sehingga akan memudahkan peserta didik memahami pelajaran yang akan dipelajari.

Harapan dan Target

Harapan dan terget pelaksanaan pemanfaatan limbah kertas ini adalah agar dapat memberikan ide yang dapat diterapkan dan dikembangkan secara nyata sebagai media pembelajaran di sekolah dan dapat memberikan informasi untuk mengaplikasikan kertas bekas yang tidak digunakan lagi agar diolah menjadi sebuah media pembelajaran di sekolah. Menambah ilmu dan pengalaman bagi guru dan peserta didik mengenai kajian limbah kertas bekas yang diterapkan sebagai media pembelajaran.

Tujuan dan Pengalaman

Pembuatan media pembelajaran seperti ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada guru dan peserta didik tentang manfaat limbah kertas yang dapat dimanfaatkan menjadi media pembelajaran seperti media pembelajaran geografi seperti peta timbul (3D), siklus hidrologi, struktur lapisan kulit bumi, dan lainnya.

Selain itu, memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik, disaat mereka melakukan tindakan mengolah limbah kertas menjadi media pembelajaran secara langsung. Kegiatan peserta didik dalam mengolah limbah kertas menjadi media pembelajaran juga bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan imajinasi peserta didik.

Media pembelajaran yang memanfaatkan limbah kertas merupakan jenis media grafis yang menuangkan pesan dalam bentuk simbol komunikasi verbal. Bentuk-bentuk media grafis antara lain adalah: (1) gambar foto, (2) sketsa, (3) diagram, (4) bagan, (5) grafik, (6) katun, (7) poster, (8) peta dan (9) papan buletin.

Antusiasme Peserta Didik

Peserta didik sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut, karena langsung melakukan praktik sehingga menghasilkan kerajinan tangan yang bermanfaat dalam proses pembelajaran. Faktor pendukung dari kegiatan ini adalah : (1) banyak para peserta didik yang ingin berinovasi dan berkreasi dengan memanfaatkan barang bekas khususnya seperti kertas bekas, sehingga dapat berproduktif; (2) keinginan peserta didik untuk belajar serta mencoba hal baru yang bermanfaat; dan (3) kesadaran akan pentingnya menambah pengetahuan yang terampil untuk membuat media pembelajaran yang bervariasi. Hal ini dapat ditingkatkan melalui intensitas pelatihan yang lebih lama, sehingga produk media pembelajaran yang dihasilkan akan lebih bervariasi.

Alat dan Bahan

Bahan dalam proses pembuatan peta timbul (3D), siklus hidrologi, struktur lapisan kulit bumi, dan lainnya.   ini cukup mudah, bahan bakunya mudah didapat, dan biayanya tidak mahal.

Alat dan bahan:

  1. Kertas bekas atau koran bekas
  2. Air
  3. Ember atau baskom
  4. Tepung tapioka
  5. Lem kayu (lem fox)
  6. Alas daratan (bisa memakai papan, tripleks, kanvas, karton, dan lain sebagainya, asalkan kuat), kami memakai kanvas yang dilapisi tripleks.
  7. Cat avian
  8. Kayu les
  9. Kuas
  10. Media gambar utama

Proses Pembuatan

Siapkan alas yang dibutuhkan. Potong kertas bekas atau kertas koran menjadi kecil-kecil, kemudian masukkan ke ember yang telah diisi air. Ukuran air dua kali tinggi tumpukan kertas. Rendam semalaman untuk hasil yang bagus. Sambil menunggu rendaman kertas, gambarkan terlebih dahulu pulau yang diinginkan di atas alas.

Setelah koran direndam semalaman, saring dan peras koran untuk mengeluarkan airnya. Peras koran sampai airnya tidak ada, tetapi tetap basah. Siapkan tepung tapioka, lem, dan air secukupnya, lalu diaduk menjadi satu. Kemudian masukkan koran yang sudah diperas ke dalam adonan tepung dan lem, aduk rata. Jika sudah tercampur rata, tempelkan koran yang sudah dicampur adonan tepung dan lem tadi ke alas gambar peta. Sesuaikan dengan gambar yang ada. Jika sudah semua tertutup koran, keringkan atau dijemur agar cepat kering. Setelah benar-benar kering, kita bisa mulai mewarnainya sesuai keinginan. lakukan pewarnaan pada tempelan koran sesuai keinginan. Hal yang perlu diperhatikan dalam proses ini adalah menyesuaikan ketebalan bubur kertas dengan topografi daerah yang dibuat, seperti pegunungan, dataran rendah serta kontur-kontur yang akan ditimbulkan.

Terakhir, masukan unsur-unsur yang harus ada pada peta itu sendiri, yaitu judul peta, identitas dari instansi atau pembuat peta, legenda, skala, sumber peta, insert, serta arah mata angin.

Proses pembuatannya cukup mudah. Peserta didik terlibat aktif secara langsung, meras gembira saat membuatnya. Mereka juga banyak bertanya selama proses pembuatan media pembelajaran ini.

Aksi dan Hasil Pencapaian

Setelah media pembelajaran selesai dikerjakan, peserta didik dibagikan ke dalam beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya serta memberikan umpan balik atas hasil kerja mereka. Proses pembelajaran geografi dengan melibatkan aksi nyata secara langsung kepada peserta didik, dapat memotivasi mereka bahwa belajar geografi menyenangkan, aktif, kreatif, gembira dan berbobot. Dan dampaknya ialah hasil belajar peserta didik memuaskan.

Umpan Balik

Berdasarkan hasil analisis umpan balik, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran geografi melalui pengolahan limbah kertas menjadi media pembelajaran, dapat memotivasi peserta didik untuk belajar geografi secara kritis, aktif, kreatif, menyenangkan, dan berbobot. Dampaknya ialah hasil belajar peserta didik yang tuntas dan memuaskan.

“Filosofi sekolah itu cukup sederhana. Anak laki-laki yang cerdas berspesialisasi dalam bahasa Latin, yang tidak begitu cerdas dalam sains dan sisanya diatur dengan geografi atau sejenisnya.” --Sir Aaron Klug - Peraih Nobel dalam Kimia pada 1982 untuk pengembangannya dalam Mikroskopi Elektron Kristalografi.

***

Kontributor indonesiana.id: Silivester Kiik (Guru, Penulis, Penggiat Literasi Perbatasan, FTBM Kabupaten Belu, Founder Sahabat Pena Likurai dan Komunitas Pensil). Saat ini tinggal di Kota Atambua-Timor-NTT.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Silivester Kiik

Penulis Indonesiana.id, Guru, Penulis, Founder Sahabat Pena Likurai, Komunitas Pensil, dan Pengurus FTBM Kabupaten Belu. Tinggal di Kota Perbatasan RI-Timor Leste (Atambua).

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler