Aku membenci keberadaanmu
Kau yang selalu berlari diiringi matahari
Kau yang tidak pernah berhenti melihat
Aku yang terdiam di belakangmu
Salut, kepada diriku yang penuh iri
Diriku yang tumpah akan kecemburuan
Diriku yang mengharapkan ketiadaanmu
Salut, kepada diriku di hari-hari itu
Rintihanku yang tidak pernah kau dengar
Suaramu yang menggelapkan keberadaanku
Lihatlah aku yang kini menyalahkan diriku
Diriku yang penuh kebencian, penuh kedengkian
Kau yang sudah menjadi matahariku
Terlanjur aku kering akan sinarmu
Tak bisa berbuat apa-apa lagi
Salut, kepada diriku yang masih melihatmu
Ikuti tulisan menarik Almanico Islamy Hasibuan lainnya di sini.