Minggu sore
di ujung tempias cermin
itu bergetar disapa angin saat
matahari mulai pendam diri
ke lambung samudera.
Angin muson bawa rintik rindu
karam tertabrak ombak
mengudara di bumantara
terbendung jadi awan
basahi tanah kering di sabana Afrika.
Di kotaku, Bandung namanya
sekarang hujan melulu
Dingin kuliti manusia
seperti terpanggang arang
di pembakaran ketan
dijual ibu-ibu di pinggir jalan.
Di kotaku, Bandung namanya
sekarang rindu melulu
berkecamuk saat rintik
bersamaan rindu datang ketika
senja melamun tentang tugasnya
esok dan estetika agar para pendosa
tak lantas memujanya
Mereka akan binasa!
Sudah itu saja.
(2022)
Ikuti tulisan menarik Gilang Ramadhan lainnya di sini.