‘’Merdeka, merdeka, merdeka” katanya.
Namun nyatanya, tak semua merasakan ‘merdeka’ yang sesungguhnya.
Masih banyak yang sengsara diantara mereka yang meneriakan ‘merdeka’
Masih banyak yang berteriak ‘turunkan harga pangan’
Masih banyak yang berteriak ‘kami butuh pekerjaan’
“Merdeka, merdeka, merdeka” katanya.
Apa sebenarnya arti merdeka?
Ketika harta dan kedudukan masih menjadi kuasa dalam hukum negara
Menimbulkan teriakan ‘dimana keadilan?’
Menimbulkan jeritan korban-korban yang berjatuhan
“Merdeka, merdeka, merdeka” katanya.
‘Merdeka atau mati?’ ucap veteran yang tak dihargai
Jika tahu tetap sengsara, mungkin dulu mereka pilih mati
Layaknya nurani para petinggi negara yang telah lama mati.
“Merdeka, merdeka, merdeka” katanya.
Hanya menjadi sebuah kata yang tak bermakna.
Hanya menjadi sebuah perayaan belaka.
;/fh
Ikuti tulisan menarik Fhaisal Haris lainnya di sini.