x

cover buku Telaga Air Mata

Iklan

Handoko Widagdo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 26 Agustus 2023 11:51 WIB

Telaga Air Mata; Fiksi Pendukung Kebijakan Orde Baru dalam Pembauran dan Anti Komunis

Telaga Air Mata adalah novel karya Ris Prasetyo. Novel ini membahas kebijakan Orde Baru tentang pembauran etnis Tionghoa dan kebijakan anti komunis. Ris Prasetyo menggunakan kisah nyata kehidupan Yeni Khristina untuk menggambarkan bagaimana kebijakan pembauran dan anti komunis di masyarakat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Judul: Telaga Air Mata

Penulis: Ris Prasetyo

Tahun Terbit: 1984

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penerbit: PT. Garuda Metropolitan Press

Tebal: 169

ISBN:

Periode 1970 – 1998 adalah periode fiksi pembauran. Banyak novel, naskah drama dan cerpen yang membahas pembauran etnis Tionghoa melalui pernikahan dan agama (Islam). Kebanyakan dari novel, cerpen maupun naskah drama ditulis untuk mendukung kebijakan Orde Baru dalam membaurkan etnis Tionghoa melalui pernikahan dan agama.

Meski kebanyakan karya-karya fiksi tersebut mendukung kebijakan pembauran, namun ada juga yang mempertanyakan strategi tersebut. Bahkan ada yang menggugat kebijakan pemaburan ini. Contohnya adalah novel berjudul ”Prosesi” karya Zoya Herawati.

Novel ”Telaga Air Mata” karya Ris Prasetyo ini jelas ditulis untuk mendorong kebijakan asimilasi. Hal ini tertera jelas di salah satu paragraf di halaman 149 sebagai berikut: ”Aku tak malu meskipun ayah bayiku telah lanjut usianya, juga meskipun dia orang Tionghoa. Bukankah orang-orang seperti dia sudah mengakui kedaulatan negeri ini? Bukankah mereka juga putra-putri bangsa Indoneisa yang sedia berkorban demi tanah air ini?”

Berbeda dengan cerita pembauran yang biasanya berhubungan dengan halangan percintaan antara etnis Tionghoa (kebanyakan perempuan) dengan suku lain di Indonesia, Ris Prasetyo memilih untuk menulis kisah seorang perempuan indo yang menjadi istri kontrak seorang Cina tua. Pemilihan kisah istri kontrak ini menjadi menarik karena sebenarnya cukup banyak kasus pembauran melalui hubungan kawin di bawah tangan. Konon, seperti ditulis di halaman cover depan, kisah ini adalah kisah nyata perjalanan hidup Yeni Khristina.

Kisahnya penuh penderitaan sehingga judul ”Telaga Air Mata” adalah sangat tepat.

Kisahnya adalah sebagai berikut. Yeni adalah anak hasil hubungan gelap antara seorang Belanda dengan seorang perempuan yang suaminya ditahan di Pulau Buru. Sang suami adalah Kepala Kodim yang dipecat dan dipenjara karena menjadi anggota partai terlarang. Sang mami yang ditinggal oleh suaminya karena dipenjara, kemudian menikah dengan seorang anggota polisi yang suka mabok dan suka berjudi. Sementara mami harus menghidupi keluarganya dengan cara menjual diri. Kehidupan keluarga Yeni sama sekali tidak bahagia.

Saat Yeni berumur 16 tahun, ia diperkosa oleh ayah tirinya. Trauma yang disebabkan oleh perkosaan itu membuatnya dirawat di rumah sakit jiwa. Saat ia keluar dari rumah sakit jiwa, ia bertemu dengan teman masa kecilnya yang sudah sukses di Jakarta. Yeni dibawa ke Jakarta. Ternyata Yeni dijual oleh temannya kepada seorang Cina tua bernama Kim Lok.

Kim Lok adalah seorang pengusaha Tionghoa yang kesepian karena tidak mendapat pelayanan yang baik dari istrinya. Kim Lok sangat mencintai Yeni. Yeni yang awalnya merasa jijik dengan pernikahan kontrak ini, akhirnya juga mulai bisa menerima kehadiran Kim Lok. Apalagi saat mami dan adik-adik Yeni diboyong ke Jakarta oleh Kim Lok.

Kisah menjadi semakin mengharukan karena Yeni diminta untuk menikah dengan Burhan, yang ternyata adalah ayah angkatnya. Burhan baru saja keluar dari Pulau Buru dan masih menjadi istri sah dari mami. Jadilah Yeni melayani Kim Lok di siang hari dan melayani Burhan di malam hari.

Karena tidak tahan, Yeni akhirnya melarikan diri dan disembunyikan oleh Kim Lok. Karena Yeni hilang, Burhan menjadi naik pitam dan membunuh mami. Burhan masuk penjara karena pembunuhan ini. Ternyata Burhan juga yang membunuh polisi suami mami. Menariknya, Ris Prasetyo menambahkan bahwa Burhan tidak akan mudah keluar dari penjara karena ada ketakutan Komunis akan bangkit kembali (hal. 169). Tokoh Burhan ini dipakai oleh Ris Prasetyo untuk menunjukkan bahwa anggota partai terlarang itu sadis. Ia bisa membunuh dan bahkan memperkosa anak tirinya.

Kepergian Burhan ini membuat hubungan Kim Lok dengan Yeni menjadi semakin mesra. Yeni hamil. Yeni berharap bahwa Kim Lok akan bahagia mendengar berita kehamilan ini. Namun ternyata Kim Lok menolak untuk mempunyai anak dari Yeni. Sebab istri sahnya tahu hubungan Kim Lok dengan Yeni. Sang istri dan anak-anak Kim Lok tidak menghendaki Kim Lok mempunyai anak dari Yeni. Namun Yeni teguh untuk mempertahankan bayinya.

Ris Prasetyo mengakhiri novelnya dengan terburu-buru. Yeni secara tidak sengaja bertemu dengan dr. Leo yang merawatnya saat di RS Jiwa di Porong, Surabaya. Leo ternyata adalah anak angkat dari lelaki Belanda ayah Yeni. Leo yang mencintai Yeni berupaya untuk menyelesaikan masalah Yeni dengan Kim Lok. Leo juga bersedia menerima anak yang akan dilahirkan oleh Yeni.

Telaga Air Mata adalah sebuah novel yang mendukung kebijakan Orde Baru tentang pembauran dan anti komunis. Ris Prasetyo berhasil mengemas pesan tersebut dengan sebuah kisah yang sangat mengharukan tanpa harus mengunakan uraian yang menggurui. 775

Ikuti tulisan menarik Handoko Widagdo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB