x

Potret malam dan hujan

Iklan

Stanislaus Bandut

Penulis Indonesiana|| Saya Punya Hobi Menulis Khususnya Yang Bertema Politik, Pendidikan dan Juga Karya Fiksi. Beberapa Karya Fiksi Saya Pernah dibukukan, sebuku dengan Penulis ternama di Indonesia Gol A Gong (Gema Takbir, Gudang Peluru, Buah Simalakama)
Bergabung Sejak: 4 November 2022

Kamis, 31 Agustus 2023 06:58 WIB

Dari Ruang Perpustakaan

Fiksi Mini

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Lani terlihat mondar mandir di perpustakaan sekolah, sepertinya dia lagi mencari sesuatu di sana. Aku pun berlahan-lahan mendekatinya, namun tiba-tiba lampu mati. 

"Lani, lani,.."panggilku dilorong menuju perpustakaan itu.

 "Lani, apa yang terjadi? Kamu baik-baik saja?" Tanyaku cemas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 "Aku... aku tidak tahu, lampu mati begitu saja. Aku takut." Jawab Lani dengan nada cemas dari dalam perpustakaan itu.

"Jangan khawatir, kita akan mencari tahu. Mari kita keluar dari sini." ungkapku meyakinkan Lani.

 Tiba-tiba, terdengar dari arah ruang depan seseorang sedang menyanyikan lagu Sinden khas Jawa.

"Dengar, itu suara apa?" Ucapkan dengan nada berbisik.

 "Aku tidak tahu, " balas Lani terbata-bata.

 "Itu suara sinden, tapi dari mana asalnya? " Sahutku sambil memegang tangan Lani.

Aku bersama Lani pun keluar dari Perpustakaan itu dengan sangat berhati-hati mendekati sumber suara sinden yang tadi terdengar. Saat Kami mendekat, suara itu semakin jelas. Ternyata, suara tersebut berasal dari rekaman lama lagu tradisional Jawa yang diputar di sebuah perekam kaset tua yang ditemukan di rak.

 "Itu hanya lagu yang diputar oleh perekam kaset ini? Aku tadi merasa begitu ketakutan." Kata Lani lega.

Aku bersama Lani tersenyum lega, percaya bahwa kami telah menemukan penjelasan yang masuk akal. Tapi, ketika Aku berbalik untuk mengatakan sesuatu pada Lani, Aku sangat terkejut. Lani tiba-tiba berubah, dia sekarang tampak pucat dengan mata yang kosong.

 "Lani, apa yang terjadi padamu?" Teriakku terbata-bata.

Namun, Lani tidak menjawab. Dia mulai mengambang di udara dengan gerakan yang lambat dan menghilang secara perlahan ke dalam dinding perpustakaan. Aku pun berteriak dan berlari tak tentu arah.

"Tolong-tolong.....,"teriaku meminta bantuan.

 

Writer|| Stanislaus Bandut, S.Pd

Ikuti tulisan menarik Stanislaus Bandut lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terkini