x

Iklan

G. Yadi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 5 Desember 2022

Jumat, 1 September 2023 07:03 WIB

Miss Universe Organization Putuskan Hubungan dengan Cabangnya di Indonesia

De Telegraaf menulis tentang pemutusan hubungan tersebut. Dinyatakan talak dilakukan setelah terungkapnya kasus pelecehan seksual yang dilakukan oknum panitia terhadap finalis Miss Universe di Indonesia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Warta singkat ini yang dirilis pada kolom GOSIP De Telegraaf, 13 Agustus 2023. Intinya, lembaga induk penyelenggara kontes kecantikan dunia, Miss Universe, memutus hubungan dengan organisasi cabangnya di Indonesia. Ketetapan itu mereka viralkan melalui X (pengganti Twitter) setelah munculnya berita pelecehan seksual yang dilakukan oknum panitia terhadap para finalis kontes Miss Universe Indonesia.

Sebelumnya beberapa peserta melaporkan penyelenggara kepada penegak hukum. Tiga puluh finalis dari seluruh Indonesia dikumpulkan penyelenggara di suatu tempat. Tanpa diduga, oknum tersebut menyuruh peserta melepas pakaian menjelang pemilihan tingkat nasional di Jakarta. Alasannya antara lain untuk memastikan apakah pada tubuh mereka terdapat tompel dan selulitis. Lima orang dari peserta tadi bahkan sempat difoto-foto pada saat pemeriksaan badan tersebut. Laporan itu sedang ditangani pihak kepolisian.

Lewat akun X mereka, Miss Universe menegaskan setelah mempelajari dan menimbang apa yang terjadi pada Miss Universe Indonesia dapat disimpulkan bahwa franchise penyelenggara lokal tersebut telah gagal memenuhi standar brand dan etika mereka. Pengumuman tadi sekaligus juga pernyataan pemutusan kerjasama dengan organisasi cabang di Indonesia serta direkturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya, De Telegraaf memberitakan bahwa Miss Universe Indonesia yang juga kelahiran Belanda, Fabienne Nicole Groeneveld, tetap bisa ikut dalam putaran final Miss Universe yang dselenggarakan di El Salvador akhir tahun ini.

***

Ini liputan berita biasa, yang pada versi online berjudul Miss Universe verbreekt banden met Indonesische tak na klachten over seksueel wangedrag. Mungkin karena locus delicti-nya ribuan kilometer dari Belanda sehingga  koresponden De Telegraaf, Annelie Langerak baru mengulas dengan berita terpisah 9 Agustus 2023. Padahal harian bertiras besar di Indonesia, Kompas menurunkan berita ini dua hari lebih awal. Jika bukan karena globalisasi mungkin De Telegraaf kurang berminat memuat berita tadi.

Berita De Telegraaf di atas dilengkapi dengan foto para finalis dari kontes sebelumnya. Gambar yang bersumber dari Algemeen Nederlands Persbureau/HH menampilkan barisan para ratu kecantikan. Dari selempang peserta diketahui mereka antara lain mewakili Afrika Selatan, Meksiko, Portugal, Kanada, Peru, Nigeria dan Trinidad & Tobago. Kali ini penulis tidak bisa mengakses edisi cetak yang terbit hari Minggu karena berada diluar skema langganan kami. Akibatnya, penulis tidak memiliki dasar membandingkan dengan tajuk versi cetaknya.

Sementara De Telegraaf tidak merinci jumlah korban yang melapor. Sedangkan Reuters (09/08/2023) mengabarkan ada enam peserta yang mengadukan para pelaku pelecehan ke polisi. Pun De Telegraaf juga tidak mengungkap nama organisasi kontes kecantikan dunia yang dimaksud dalam rilisnya. Media lain seperti Al Jazeera (13/08/2023) menyebutkan bahwa lembaga tadi ialah Miss Universe Organization. Menurut harian berbasis di Doha itu, peristiwa pelecehan seksual  terjadi dalam ballroom sebuah hotel yang dihadiri lebih dari 24 orang yang sebagian adalah pria.

Selanjutnya, De Telegraaf tidak mendetailkan nama organisasi lokal tapi diungkap Al Jazeera yaitu PT Capella Swastika Karya dan direkturnya bernama Poppy Capella. Ibu Poppy yang juga sekaligus direktur dari Just Capella Sdn. Bhd. Malaysia telah membantah keterlibatannya dalam kejadian pelecehan. Dibandingkan rilis De Telegraaf, ulasan Al Jazeera tampak lebih rinci dan extended terhadap insiden yang terjadi.

Sejauh yang diketahui, kasus ini masih dalam tahap praduga tak bersalah. Namun karena beritanya sudah viral maka insiden itu telah membuat malu peserta yang menjadi korban sekaligus menciderai – secara tidak langsung dan kadar tertentu – citra Indonesia di panggung internasional.

Tautan berita asli di De Telegraaf. Foto dari Pexels, karya Marvin Malmis Ponce.

Ikuti tulisan menarik G. Yadi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu