Perhatikan aku, sekali saja, dalam perasaan yang tenggelam,
seperti hampa yang hanya bisa memandang tanpa perasaan.
Hati ini terpaku padamu, dalam diam dan harapan,
Meski, kita tak bersama, rasanya seperti peluk nyata di malam hangat.
Mungkin, takkan pernah kau tahu apa yang terjadi,
ketika kau melintasi hidupku, bagai angin yang lembut.
Biarlah hampa ini tersembunyi, terkubur dalam bisu,
tetapi, sekali saja, aku ingin melihat senyummu lagi.
Jarak memisahkan kita, seperti bintang yang jatuh dari langit,
aku memilih ini tetap menunggu, tak pernah tergelincir.
Hai, perhatikan aku, sekali saja, doa ini terus terucap,
harpaan suatu hari kau menyadari, kita seharusnya bersama.
Ikuti tulisan menarik Ida Bagus Indra Dewangkara lainnya di sini.