x

Pemandangan Sunrise di puncak Gunung Janglangas

Iklan

Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki.
Bergabung Sejak: 28 Mei 2022

Rabu, 27 September 2023 11:21 WIB

Kerajaan Allah adalah Bumi Nusantara

Sebuah penjelasan ilmu bahwa bumi Nusantara ialah Kerajaan Allah yang dijanjikan-Nya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Catatan Al-Qur’an menyatakan bahwa Nabi Isa AS berdoa Kepada Allah: "Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.” Qs. Maryam ayat 33.

Sejak zaman sebelum kaliyuga (seperti pada zaman tretayuga dan dwaparayuga) yang dijelaskan dalam Kitab Suci Veda, dimana saat kejahatan merajalela, umat manusia yang tertindas oleh kezaliman selalu berharap kepada Tuhan Yang Maha Esa agar menurunkan Inkarnasi-Nya. Dan sosok inkarnasi tersebut adalah inkarnasi dari Dewa Wisnu (Dewa yang menguasai sifat kebaikan yang paripurna) yang dilahirkan ke alam dunia untuk menjalankan misi suci-Nya menyelamatkan orang-orang saleh dan membinasakan orang-orang jahat, seperti yang terjadi dalam epik Ramayana dan epik Mahabharata.

Ungkapan filosofis, bahwa harapan manusia yang menjadi kesadaran kolektif mayoritas masyarakat, benar-benar dapat menghadirkan Sang Juru Selamat ditengah-tengah masyarakatnya pula. Dan saat ini kesadaran akan hadirnya Sang Satrio Piningit, juga gerakan kesadaran harapan akan hadirnya Sang Juru Selamat semakin mempercepat kedatangan Sang Juru Selamat yang dimaksudkan. Secara sederhana, yang menciptakan Sang Juru Selamat adalah keyakinan kuat dan harapan umat manusia itu sendiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun apabila dari manusia tersebut ditemukan sifat-sifat dan karakter yang bertentangan dengan sifat dan karakter Juru Selamat yang diharapkan, maka jangan harap untuk diselamatkannya, karena yang menyelamatkan dirinya justru karena keteguhan dirinya kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan meliputi sifat-sifat kebaikan dan membela kebenaran.

Semesta selalu mempertemukan manusia dengan manusia lainnya yang satu karakter dan satu sifat, sementara ketika ada pertentangan karakter dan sifat, bisa saja ia dipertemukan, namun dalam kondisi lain yakni memeranginya. Karena kesamaan keinginan naluri seoranglah yang dapat mempertemukan sesamanya dengan kesamaan tersebut.

Prediksi masa depan akan hadirnya Sang Juru Selamat seperti kedatangan Satrio Piningit, Imam Mahdi dan Nabi Isa, sejatinya ditujukan untuk kemashlahatan bangsa dan negeri yang memang kelak menjadi tempat kelahiran seorang yang ditunggu-tunggu tersebut. Karena semakin besar harapan umat manusia memusatkan pikiran pada sosok Sang Juru Selamat maka tentu ini akan menghadirkan figur tersebut secepatnya sesuai apa yang dinubuahkan para Nabi juga yang diramalkan leluhur kita.

Tantangan Masa Depan

Bumi Nusantara kelak bertransformasi menjadi Kerajaan Allah, dimana saat invasi Yajuj Majuj terjadi, Negeri Indonesia menjadi benteng terakhir umat manusia mempertahankan diri dari gencaran serangan bangsa perusak ini. Hampir sebagian besar populasi manusia dilenyapkan dari muka bumi melalui kerusakan yang ditimbulkannya.

Yang memenangkan pertempuran ini hanyalah orang-orang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa lagi semasa hidupnya senatiasa dalam kebaikan dan kebenaran (dipenuhi moralitas yang tinggi). Dan yang makin menguatkan hal ini ialah negeri kita benar-benar berideologi Berketuhanan Yang Maha Esa.

Mengapa bisa terjadi?

Faktor fenomena manusia yang terjadi di masa kini yang kelak menjadi masa lampau di masa depan, saat ini banyak segolongan masyarakat yang menghambakan diri kepada benda mati alat tukar yakni uang. Fenomena judi online dan ancaman pinjaman online, adalah satu indikator yang menyatakan bahwa dengan uang anda memiliki kuasa, dengan uang anda bisa mengabulkan segala harapan anda, dengan uang anda bisa memuaskan segala keinginan anda, karena ini merupakan gejala yang muncul dari zaman kaliyuga (kegelapan).

Dan Tuhan Yang Maha Esa bukan lagi menjadi sandaran utama untuk menggapai harapan dan mewujudkan keinginan. Inilah penyebab kebinasaan itu. Padahal segala afirmasi yang penuh keyakinan yang melibatkan Kemahaesaan Allah, itulah yang akan mengangkat derajat manusia setinggi-tingginya, dibalik perjalanan ujian hidup yang panjang dan bertubi-tubi, yang menegaskan level iman, takwa dan sabar kita di mata Allah dan seluruh makhluk.

Apakah Sang Juru Selamat mampu menyadarkan masyarakat dunia dari ketidaksadaran
yang menjerumuskan kepada kebinasaan?

Berdasarkan fakta dan data yang diungkap oleh Bapak Presiden Joko Widodo yang dikutip dari berita detik.com:

"Di sisi yang lain, di bidang keagamaan, masyarakat dunia mulai semakin tidak religius," kata Jokowi di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Senin (7/8/2023). Berbeda halnya dengan apa yang terjadi di Indonesia saat ini, dimana menurut Pew Research Center, 96% responden di Indonesia meyakini bahwa moral yang baik ditentukan kepercayaan kepada Tuhan," kata Jokowi.

Karena hal inilah kebangkitan masyarakat Indonesia kelak menjadi realitas yang tidak terbantahkan dan tugas Sang Juru Selamat adalah membantu proses kebangkitan tersebut, dan menjadikan Bumi Nusantara sebagai Kerajaan Allah yang dijanjikan.

Dimana masyarakat dunia yang tidak memiliki kedekatan positif dengan Kerajaan Allah tersebut, kelak banyak yang menjadi pengikut Ad-Dajjal dan setelah mereka disesatkan-nya, kelak jatuh dalam kebinasaan angkara murka Yajuj Majuj di masa mendatang.

Cimahi, 27 September 2023.

 

Ikuti tulisan menarik Indrian Safka Fauzi (Aa Rian) lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler