x

About Married Life

Iklan

Acha Hallatu

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 November 2021

Minggu, 1 Oktober 2023 09:30 WIB

Married Life

Cerita berdasarkan dari apa yang dialami seseorang, tidak mewakili pandangan oranglain.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kakak kandungku sempat menganggur. Tapi ini termasuk lama. Kelamaan pun menurutku karna bertahun-tahun dia tidak bekerja meski udah bersusah payah melamar sana sini. Tetap aja belum keterima, mungkin emang belum rejekinya. Jadinya aku sering liat kakakku di rumah terus sambil bantu mama.

Mamaku kayanya juga merasa sedih melihat kakakku yang masih menganggur. Ternyata aku salah, mamaku malah ngatain kakakku. Ada beberapa tipe ibu-ibu atau orangtua di muka bumi ini. Mamaku salah satunya, seorang ibu yang matre. Makanya mamaku mikir semua anaknya harus kerja yang bagus. Ya, bagus sih.. Semua orangtua mau yang terbaik untuk anaknya tapi nggak sampai maksa juga sih. Dan kalau nggak sesuai ekspetasi bukannya disemangatin, malah dikatain nggak berguna. It's real sih sesuai dengan yang sekarang aku jalani juga.

Dan karna tingkah dan sifat mamaku yang menyebalkan, makanya kakakku tidak pernah mau bilang kalau dia punya pacar. Tapi aku udah tahu sih siapa pacarnya saat itu. Mantan pacarku yang memberi info itu. Aku kaget banget. Hahahaha...

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hingga singkat ceritanya, kakak kandungku menikah. Walaupun terlihat jelas dari raut wajah dan tingkah mamaku tidak terlalu menyukai pilihan kakak kandungku.

Jujur, aku sedih. Karna selama ini kami cukup dekat. Aku bingung, aku harus senang atau sedih. Aku senang melihat kakakku sudah menikah dengan seseorang yang dia cintai. Tapi aku merasa sedih juga karna aku jadi sendirian sekarang. Mamaku lebih akrab dengan abang kandungku. Mamaku juga tipe ibu-ibu atau orangtua yang pilih kasih, sejenis itu.

Dan cerita itu dimulai dari sekarang.

Setelah kakakku menikah, aku melihat kehidupan pernikahannya sepertinya adem ayem. Enak gitu. Hingga akhirnya kakak kandungku punya anak pertama.

Ampun banget rasanya. Karna akulah yang dijadikan babu. Aku jadi baby sitter yang dimana seumur hidupku belum pernah aku berhadapan dengan bayi. Aku anak bungsu, jadinya aku nggak tahu gimana rasanya punya adik. Merawat seseorang yang lebih muda dari aku. Kehadiran keponakanku benar-benar banyak memberi pelajaran berharga bagiku.

Bukan kehidupan pernikahan indah kaya di dongeng. Ada beberapa orang yang beruntung, dan ada juga yang tidak. Termasuk kakak kandungku. Aku melihat dan menjalaninya sendiri. Bangun subuh buat susu untuk keponakanku. Menggendong keponakanku dan aku belajar sungguh-sungguh bagaimana merawat sekaligus membesarkan keponakanku.

Oh iya, kakak kandung memang sengaja tidak memakai jasa baby sitter. Lagian ada babu gratis kok, itulah aku. Dan hal yang paling mengenaskan adalah punya abang ipar yang tidak terlalu peduli. Itulah yang tadi aku bilang, tidak semua orang beruntung. Ada juga yang ceritanya jauh berbeda dengan dongeng. Salah satunya apa yang kurasakan.

Tidak mau tahu, atau dia pikir karna ada aku dan mamaku yang bersedia menjadi baby sitter dadakan dan gratis pula. Hehehe...

Kehidupan pernikahan tidak seindah di dongeng. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, abang iparku tidak mempedulikan kakak kandungku yang udah menangis sekian lama. Mereka berantam hebat saat itu, dan bayi mereka menangis sekencang mungkin. Akulah yang menggendong dan menenangkan disaat mereka sibuk beradu mulut. Aku merasa sedih saat itu.

Lebih dari sepuluh jari ini, mereka sering berantam hebat. Aku tidak tahu apakah kakak kandungku memang tidak cocok dengan abang iparku? Entahlah...

Hingga satu kali ada momen dimana mereka berantam sangat hebat kaya kapal pecah, piring tercampak sana sini. Aku menemukan serpihannya dan akulah yang membersihkan.

Lalu abang ipar pernah mengusir kakak kandungku. Sedih sekali saat itu melihat kakakku pulang ke rumah mamaku sambil membawa tas besar berisi bajunya dan baju milik keponakanku. Udah di usir, lalu diceramahi pula oleh abang kandungku. Pasti beban mentalnya makin bertambah. Belum lagi kerjaan di kantor yang berhasil bikin pusing tujuh keliling.

Aku belajar banyak melihat kehidupan pernikahan kakak kandungku. Dan yang paling meringis ya tentang mertua. Lagi-lagi nih ya memang tidak semua orang beruntung. Ternyata sinetron itu ada yang real juga. Dan aku melihat di kehidupan pernikahan kakak kandungku.

Sifat abang ipar yang suka membanting pintu pertanda ingin mengusir halus, udah pernah aku rasakan. Apalagi omongan pedasnya saat mengusir kakak kandungku.

"Kita pisah aja, keluar kau dari rumahku.."

Kakakku menceritakan ulang sambil meniru gaya dan ucapan saat dia diusir oleh suaminya. Bahkan kakak kandungku memilih untuk menyimpan sendiri tentang perselingkuhan secara emosional antara abang iparku dengan seorang wanita. aku tahu itu setelah diceritakan oleh kakak kandungku. Begitu kehidupan pernikahan yang masih berusia 3 tahun aku lihat di sekitarku.

Ikuti tulisan menarik Acha Hallatu lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler