x

Pengampunan dan Belaskasihan

Iklan

Rikhardus Roden Urut Kabupaten Manggarai-NTT

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 25 Oktober 2022

Jumat, 6 Oktober 2023 06:17 WIB

Belas Kasih dan Pengampunan: Jalan Kita Menggapai Sesama dan Dikasihi Tuhan

Bila seseorang tahu memberi pengampunan, dia menyediakan tempat untuk dirinya sendiri banyak rahmat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 
 
Jalan ini terasa sulit. Ada beban yang harus ditanggung. Bukan karena ada salah dan dosa yang kita buat. Bukan! Tetapi, ada salah dan khilaf sesama yang tersimpan di hati.
 
 
Memang, betapa sulitnya untuk tiba pada titik pengampunan. Sebab kita merasa bahwa merawat kesalahan sesama dalam amarah, benci dan dendam adalah segalanya. Bahwa kita akan segera menjadi pemenang sekiranya di suatu saat balas dendam bakal terbalas lunas.
 
 
Di saat menata batin ini dalam rangkaian bebatuan tanpa pengampunan maka betapa tak ceriahlah hidup ini. Ruang - waktu dan tempat jalan kehidupan ini, telah kita ubah
bagai ruang tahanan yang mencekam. 
 
 Sungguh betapa berat dan sulitlah saat dan meminta pengampunan itu! Tetapi, justru itulah momentum proklamasi batin yang memerdekakan. Duri yang tertanam dan tersembunyi di sudut hati terhalau pergi saat pengampunan itu hadir.
  
Kita memang harus hidup sebagai manusia yang terahmati.Sebagai manusia merdeka yang tak lagi terikat oleh tali temali kutukan, kebencian, dan dendam.
  
Tidakkah kita hidup karena cinta, belaskasih dan kemurahan Tuhan? Di setiap jalan kehidupan penuh sesak dan sumpek oleh salah dan khilaf, Tuhan tersalib tetap alirkan rahmat cinta dan belaskasihan. Semuanya karena Kasih Tuhan terhadap kita.
 
Kita tak bersujud-sembah pada Allah pembalas, pada Allah yang membalas segala kerumitan kisah dan jalan hidup kita. Sebab demi Allah, selalu ada Kasih dan Pengampunan. 
  
Saat setiap kali memandang Salib, kita tak hadir sebagai orang yang menghukum. Tak juga termasuk kaum buangan. Sebab, dari Salib, Kasih terlampau kuat untuk membasuh segala kita dan jalan kita yang tak indah.
 
 Maka mari hidup sebagai orang yang diamuni dan dikasihi Tuhan.Itulah kekuatan kita untuk memberi pengampunan. Sebab di dalam diri kita mesti terpancar cahaya rahmat Tuhan yang mengecewakan.Itulah sekiranya yang diyakini St Faustina.

Ikuti tulisan menarik Rikhardus Roden Urut Kabupaten Manggarai-NTT lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu