x

ilustration source: Annie Spratt/Unsplash

Iklan

nur farida

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2023

Rabu, 11 Oktober 2023 12:51 WIB

Benarkah Galon Air Isi Ulang Bisa Memicu Autisme Anak?

Masyarakat semakin peduli terhadap dampak negatif peningkatan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah zat kimia Bisfenol A (BPA) yang banyak ditemukan pada botol plastik dan kemasan makanan. BPA juga dapat ditemukan dalam makanan kemasan, botol plastik, dan wadah lainnya yang terbuat dari polikarbonat atau resin epoksi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam beberapa tahun belakangan, masyarakat semakin peduli terhadap potensi dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh peningkatan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah zat kimia Bisfenol A (BPA) yang banyak ditemukan pada botol plastik dan kemasan makanan.

Isu terbaru yang mengemuka adalah dugaan hubungan antara penggunaan air galon plastik isi ulang dengan risiko autisme pada anak-anak. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa BPA yang terkandung dalam air galon plastik isi ulang dapat menjadi pemicu autisme pada anak-anak yang rentan. Namun, perlu dipahami dengan seksama bahwa penelitian ini masih dalam tahap awal dan memerlukan tinjauan lebih lanjut serta pembuktian secara ilmiah.

BPA adalah senyawa kimia yang biasa digunakan dalam produksi plastik polikarbonat dan resin epoksi. Pada fakta yang belum dipungkiri, BPA mampu melepaskan senyawa kimia perlahan-lahan ke dalam air, terutama ketika terpapar suhu tinggi atau digunakan secara berulang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa penelitian telah mengaitkan paparan BPA dengan berbagai masalah kesehatan pada manusia, termasuk perkembangan neurologis pada anak-anak. Namun, perlu diingat bahwa studi ini masih bersifat asosiatif, dan faktor lain seperti genetik, lingkungan, dan gaya hidup juga bisa mempengaruhi risiko autisme pada anak.

Dalam rangka pemahaman yang lebih komprehensif, ada baiknya kita membuat tinjauan mendalam mengenai penelitian yang telah ada. Salah satu penelitian yang dilakukan pada tahun 2011 di Amerika Serikat menyimpulkan bahwa paparan BPA pada wanita hamil akan meningkatkan risiko autis pada anak mereka. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari urin wanita hamil dan memeriksa kehadiran BPA. Namun, temuan ini tidak sepenuhnya bersifat kausal dan hanya mengamati hubungan antara paparan BPA pada tingkat yang tinggi dengan peningkatan risiko autisme.

Sayangnya, penelitian ini tidak sepenuhnya dapat digeneralisasikan ke lingkungan kita, mengingat perbedaan regulasi dan praktek industri antara negara-negara. Selain itu, penelitian ini juga memiliki keterbatasan, seperti ukuran sampel yang relatif kecil.

Penting bagi kita untuk menyadari bahwa sumber paparan BPA tidak hanya terbatas pada air galon plastik. BPA juga dapat ditemukan dalam makanan kemasan, botol plastik, dan wadah lainnya yang terbuat dari polikarbonat atau resin epoksi. Terlepas dari keberadaan BPA, penting bagi kita untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meminimalkan paparan BPA pada anak-anak kita.

Tentu saja, perlindungan dan keselamatan anak-anak adalah prioritas utama. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi paparan BPA pada anak-anak:

1. Menggunakan botol air yang terbuat dari bahan aman, seperti stainless steel atau kaca, untuk meminimalkan paparan BPA.

2. Memasak dan menyimpan makanan menggunakan bahan non-plastik, seperti baja tahan karat atau kaca untuk menghindari paparan BPA.

3. Menghindari penggunaan plastik polikarbonat atau wadah resin epoksi saat memanaskan atau menyimpan makanan.

4. Memilih produk makanan, makanan kaleng, dan makanan dalam kemasan yang mengklaim bebas BPA.

5. Melakukan pembatasan kontak dengan tinta termal pada pita kasir, yang juga dapat mengandung BPA.

6. Memperhatikan peraturan dan regulasi yang ada di negara kita terkait penggunaan dan keselamatan BPA dalam produksi plastik.

Oleh karena itu, penting bagi para praktisi medis, pemerintah, dan masyarakat umum untuk terus mengembangkan kesadaran dan pemahaman yang lebih baik mengenai potensi risiko paparan BPA bagi kesehatan anak-anak, termasuk kemungkinan keterkaitannya dengan autisme. Dalam menciptakan lingkungan yang sehat bagi anak-anak kita, kolaborasi dan penelitian yang cermat perlu dilakukan untuk memberikan solusi yang efektif.

Dalam rangka perlindungan kesehatan anak-anak kita, kesadaran dan tindakan preventif dapat memainkan peran penting. Menggali pengetahuan yang lebih luas dan mendukung penelitian yang lebih teliti dapat menjadi langkah yang baik dalam mencegah risiko kesehatan anak-anak di masa depan.

 

Ikuti tulisan menarik nur farida lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB

Terkini

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB