x

A Love Note

Iklan

Acha Hallatu

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 November 2021

Selasa, 17 Oktober 2023 10:04 WIB

Apapun Penyebabnya Patah Hati Harus Dirayakan

Sebuah catatan cinta, perihal patah hati. Jangan lupa dirayakan...

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Badan jadi malas, lunglai, bawaannya letih lesu. Mau ngapain pun mager banget. Hati sedang tidak baik-baik saja.

Pergi ke kantor, disepanjang jalan malah melamun. Semua wanita kalau diperhatikan kok malah mirip sama doi?

Beberapa kali makan di warung makan, beli nasi eh malah ditanyain doi nya mana?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Liat pasangan makan berdua, langsung kangen teringat doi.

Baru putus dua minggu yg lalu. Perlahan kehangatan cinta mulai pudar. Tidak ada lagi rasa rindu yang menyesakkan dadanya. Hanya diri ini yang terlalu berharap.

Ditunggu..

Makin kesini malah makin kesana.

Mau nangis juga, emang dia peduli?

Kebutuhan hati tidak lagi terpenuhi seperti sebelumnya. Perlahan aku yang dulunya jadi prioritas baginya, mulai tergeserkan. Adakah sesuatu yang lebih menarik dari diriku?

Kabarku pun tidak lagi menjadi hal yang menyenangkan yang biasa dia nantikan.

Keadaan mulai berubah.

Oh, alasannya lagi sibuk. Kerjaan kantor lagi banyak. Meeting dan lembur jadi alasan klasik. Semua orang sibuk. Waktu hanya tersedia 24 jam saja. Bisakah dibagi secara adil? Atau sengaja membaginya tidak adil.

Hari ini kuputuskan tidak mencarinya. Sengaja. Tidak akan ku cari. Tidak akan ku hujani dia pesan dariku yang merasa kecarian.

Kubiarkan dia bebas. Silahkan...

Aku hubungi temanku. Dan temanku selalu benar menebak.

Aku sedang patah hati. Temanku selalu ada untukku disaat aku seperti ini. Harusnya aku tahu cara berterimakasih. Karna setiap kali aku dilanda kegundahan, temanku menghiburku.

Dengan senyum manis temanku menyambutku. Aku datang dengan hati yang hancur.

Ada apalagi? Tanya temanku.

Apalagi emangnya, kalau bukan perihal patah hati?

Kalau begitu ayok kita rayakan.

Apapun penyebabnya, patah hati harus dirayakan. Begitu kata-kata yang selalu terngiang dalam benakku.

Ini yang kesekian kalinya aku merayakan patah hatiku. Tuang air itu. Mari bersulang. Tertawa bersama teman. Dan memaklumi bahwa wanita emang seperti itu. Jadi baiknya harus apa?

Tidak ada. Terima saja kenyataan. Kami saling menatap lalu tertawa bersama. Emang dasar kita selalu jadi pihak yang tersakiti. Ucapan pria-pria yang miris perjalanan kisah cintanya.

Itu aku.

Ikuti tulisan menarik Acha Hallatu lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 jam lalu

Terpopuler