x

Museum Kematian

Iklan

Nadya Khennis Rozana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 Maret 2023

Selasa, 17 Oktober 2023 22:43 WIB

Museum Kematian: Berwisata dan Mengingat Ketidakabadian

Berlokasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya, museum ini didirikan oleh Dr. Phil Toetik Koesbardiati, Ph.D pada 25 September 2005. Tujuan berdirinya sebagai pusat edukasi, riset serta media kreasi bagi civitas akademik UNAIR dan masyarakat umum. 

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pernahkah Anda berkunjung ke sebuah museum yang penuh makna kematian? Mendengarnya saja sudah membuat bulu kuduk berdiri, apalagi mengunjunginya. Namun, hal ini cocok untuk dicoba bagi Anda yang menyukai suasana seram, senyap dan menegangkan. 

Museum Etnografi dan Pusat Kajian Kematian yang mungkin pernah Anda dengar dengan nama Museum Kematian. Berlokasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya, museum ini didirikan oleh Dr. Phil Toetik Koesbardiati, Ph.D pada 25 September 2005. Tujuan berdirinya sebagai pusat edukasi, riset serta media kreasi bagi civitas akademik UNAIR dan masyarakat umum. 

Mengapa mengangkat tema “kematian”? Nah, menurut Dr. Phil Toetik, Budaya dalam proses kematian di Indonesia memiliki keunikan dan keberagaman yang luar biasa dan hal itu belum dikaji secara mendalam. Kematian merupakan siklus hidup yang paling dekat dengan manusia, kematian juga erat kaitannya dengan beragam aspek kehidupan yang melatarbelakanginya baik sektor ekonomi, sosial dan budaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena bertemakan kematian, maka di dalam museum ini berisi berbagai koleksi mulai dari peninggalan prasejarah baik fauna maupun human, kain adat, falistik nusantara, replika makam nusantara, dan koleksi masa klasik Indonesia. Adapun hal-hal yang dapat Anda temui di museum ini, di ruang pamer utama menampilkan antropologi budaya seperti ritual kematian unik dan tradisinya dari berbagai daerah di Indonesia. 

Pada sisi kiri ruang utama, menampilkan pameran dasar-dasar antropologi forensik. Di area ini, Anda bisa belajar tentang bagaimana para ahli mengidentifikasi jenis spesies, jenis kelamin, ras hingga penyakit dari temuan tulang belulang. Memasuki ruang kedua museum, Anda akan menyaksikan tampilan tengkorak penguburan sekunder Suku Asmat, Papua. Ruangan ini juga memiliki area kontemplasi yaitu salah satu wilayah museum yang didesain gelap sebagai simulasi kuburan. 

Ruang ketiga di museum ini menjelaskan lebih jauh tentang antropologi forensik mulai dari tes DNA, fakta pembusukan jenazah manusia, reka ulang TKP dan penggunaan kamera di antropologi forensik. Di area ini, terdapat juga penjelasan fenomena mati suri yang dibahas secara ilmiah. Museum ini memiliki ruang duduk yang dipenuhi infografis trivia tentang kematian di penjuru dunia. Area ini dilengkapi dengan berbagai replika makam yang beragam di Indonesia, mulai dari makam khas Belanda hingga Nusantara.

Adapun satu bagian di museum ini yang menyoal pemakaman dan kuburan dari masa megalitikum yang masih dapat dilihat di Indonesia. Koleksi kebudayaan megalitikum biasanya meninggalkan banyak sarkofagus, dolmen, dan menhir salah satunya yakni di Bondowoso, Jawa Timur. Untuk melengkapi pengalaman berkunjung, museum kematian ini juga dipasangi musik latar yang menambah kesan menyeramkan. 

Museum Etnografi Dan Pusat Kajian Kematian UNAIR ini terletak di Kampus B UNAIR, Jln. Airlangga No. 4-6 kecamatan Gubeng, Surabaya. Dibuka untuk umum setiap hari Senin sampai Jumat pukul 10.00 hingga 16.00 WIB.  

Museum ini pernah mengalami renovasi pada tahun 2015 hingga 2016 yang didanai oleh Direktorat PCBM Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Lalu pada tahun 2018,  museum ini mendapatkan penghargaan Anugerah Purwakalagrha Indonesia Museum Award sebagai satu-satunya museum terunik di Indonesia.

Ikuti tulisan menarik Nadya Khennis Rozana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu