x

Sumber referensi foto: Canva

Iklan

Muhammad Zaldy Arafi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 1 September 2023

Selasa, 17 Oktober 2023 22:47 WIB

Kegundahan terhadap Kesadaran Politik dalam Berbangsa dan Bernegara

Artikel ini hanyalah sebuah tulisan atas ketakutan - ketakutan yang terjadi dalam kondisi politik suatu negara. Semoga kiranya hal - hal yang semacam ini tidak akan pernah terjadi di masa depan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Barangkali kebanyakan orang masih belum bisa melihat cara pandang politik yang dilakukan oleh pejabat–pejabat publik belakangan ini. Alih–alih bicara pembangunan, apakah kemudian pembangunan itu lebih memberikan banyak manfaat ketimbang kerugian di masa depan? Apakah kemudian orang–orang tua yang mau berpanas–panasan untuk menuntut haknya telah dipenuhi akibat dari suatu pembangunan? Apakah orang-orang yang telah ditembak dan/atau mati setelahnya akibat perjuangan yang dilakukannya untuk menuntut haknya tidak membuat kita tersadarkan apa yang telah terjadi dalam berbangsa dan bernegara kita?.

Alih–alih berbicara demokrasi, apakah kemudian pejabat – pejabat tersebut sudah merepresentasikan kondisi demokrasi negara kita? Apakah kemudian orang–orang tua yang setiap pada hari tertentu menuntut negara untuk agar kemudian kondisi anaknya diketahui? Apakah kemudian menyelewengkan nama negara kita untuk bisa berpartisipasi dalam kebebasan berpendapat tidak cukup menyadarkan kita? Tentang bagaimana kondisi demokrasi negara kita?.

Masyarakat lebih memandang pembangunan sebagai salah satu syarat bahwa seorang pejabat telah melakukan tugasnya dengan baik? Pertanyaannya adalah apakah kemudian pembangunan – pembangunan itu menjadi solusi yang paling relevan terhadap suatu masalah yang hadir didalamnya? Beton yang semakin hari semakin ditanam apakah menjadi salah satu hal paling baik dalam suatu pembangunan? Banjir adalah akibat dari kurangnya irigasi yang cukup baik dalam suatu lingkungan?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu apakah meninggikan kondisi jalan menjadi solusi yang paling baik? Apakah rumah–rumah yang berada dipinggir kondisi jalan itu mempunyai cukup uang untuk kemudian meninggikan rumahnya agar air tidak lari didalam rumahnya saat musim hujan itu nanti tiba? Apakah kemudian anggaran pendanaan dalam pembangunan sudah cukup dan tepat dalam memutuskannya? Apakah kemudian anggaran pendanaan tersebut tidak cukup kebanyakan? Yang barangkali anggaran yang kebanyakan itu bisa dialihkan untuk suatu permasalahan yang lain yang mungkin terjadi.

Kondisi masyarakat telah di framing atau dibentuk sedemikian rupa untuk kemudian apa yang menjadi kebutuhan para masyarakat tersebut akan terpenuhi. Padahal sudah seyogyanya dan menjadi tugas dan tanggug jawab mereka dalam menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang dialami masyarakat. Kenapa kemudian kita begitu takut dengan mereka? Kenapa kemudian kita begitu selalu ingin dekat dengan mereka agar kemudian masalah–masalah kita lebih cepat terselesaikan?

Dan kalaupun permasalahan kita tidak pernah terselaikan tanpa adanya perlakuan–perlakuan dari kita seperti pada kalimat-kalimat sebelumnya, bukankah kita harus bersorak dan menjadi satu untuk kemudian menuntut mereka untuk menyelesaikan hal–hal yang semacam itu? Mereka bukan apa–apa tanpa kita, mereka hanyalah seorang manusia biasa tanpa kita. Kekuatan mereka adalah dari kita, Kenapa kemudian hal–hal yang semacam ini  tidak menyadarkan kita bahwa betapa bodohnya kita memandang cara berpolitik kita dalam berbangsa dan bernegara.

Melihat perlakuan para pejabat publik yang alih–alih tidak ingin adanya politik dinasti? Siapa yang menduduki berbagai posisi strategis tertentu belakangan ini? Alih–alih berbicara hak, padahal elektabilitas mempengaruhi apa yang menjadi keinginan itu. Bukankah hal–hal yang semacam ini tidak menyadarkan kita? Tentang bagaimana kondisi politik dalam negara kita?.

Entah, ini hanyalah suatu kondisi dalam berbangsa dan bernegara yang saya takutkan, bukan tak mungkin ini akan terjadi. Semoga masyarakat dalam suatu negara yang seperti itu tersadarkan akalnya untuk kemudian mengawal perihal semacam ini.

Ikuti tulisan menarik Muhammad Zaldy Arafi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB