Pengen jadi Penulis meskipun Mamaku pengen aku jadi orang kantoran.

Pasti di Sana Bahagia

Selasa, 17 Oktober 2023 22:48 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Keluarga baru Papa yang tak pernah diusik.

Apa kabar, Pa?

Udah bertahun-tahun punya keluarga baru, bagaimana rasanya? Tidak pernah diusik. Bahkan untuk sekedar mencari tahu pun tidak. Bahagia milik kalian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah Papa memutuskan pergi dari rumah dan tak pernah kembali ke rumah ini, saat itu jugalah mentalku perlahan tapi pasti, cacat untuk selamanya.

Bagaimana bisa di usiaku yang sangat butuh kasih sayang dari seorang ayah malah tak ku dapatkan?

Aku tahu memang bukan aku saja yang merasakan ini. Ada banyak anak lain di luar sana yang juga kurang beruntung. Dan jika dibandingkan dengan kehidupan yang aku miliki, mungkin aku lebih beruntung dari mereka.

Pa, apa kabar? Apakah mama tiri lebih baik dari mama disini? Apakah kami anak-anak yang tidak baik dan cukup menjengkelkan buatmu?

Sekarang aku sudah cukup dewasa dan bisa berpikir dewasa. Itu pilihan Papa. Dan mungkin itu juga takdir yang harus aku terima.

Tapi satu hal yang sangat menyakitiku adalah disaat aku harus melepaskan orang yang paling aku sayang. Aku harus relakan demi seorang anak kecil bernama Wahyu dan adik barunya.

Apa kabar mereka? Semoga baik-baik saja.

Aku tahu pasti mereka tidak akan kekurangan kasih sayang karna aku tahu persis sifat dan perlakuan manis Papaku seperti apa terhadap anaknya sendiri. Aku pernah merasakan itu saat kecil. 

Walau terlihat sangat garang tampilan luar Papaku, jelas dia orang yang memiliki hati lembut sebenarnya.

Kapan ada waktu, Pa? Kapan-kapan bolehkah bertemu? Meski aku tahu keadaan tidak seperti dulu lagi. Terimakasih pernah hadir meski hanya beberapa tahun saja di dalam hidupku.

Aku tidak akan pernah mendapat pengganti sebaik diri pria ini yang kupanggil Papa. Semoga sehat selalu disana. Keluarga bahagia milikmu disana pasti enak ya, tidak seperti yang aku rasakan disini.

Ku tahan tangisku. Ku pendam semua emosiku. Aku hampir gila. Setiap hari aku sering meledak-ledak. Oranglain tidak ada yang peduli bahkan hanya terheran sambil mengucap dalam hati mereka kalau aku ini aneh.

Oranglain tidak tahu kalau aku anak yang kekurangan kasih sayang sebenarnya.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Acha Hallatu

Penulis Indonesiana

1 Pengikut

img-content

Pengin Punya Rumah di Jakarta

Senin, 3 Juni 2024 08:38 WIB
img-content

Aku Kembali

Minggu, 2 Juni 2024 06:48 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Fiksi

img-content
Lihat semua